Rembang — Hari santri Nasioanl ini adalah sebuah i’tikad baik dari pemerintah dalam menjaga tradisi dan khazanah nusantara. Dewasa ini idiologi barat sudah mulai masuk ke indonesia dan banyak mempengeruhi genarasi-generasi muda indonesia.
“Untuk membendung arus globalisasi tersebut, maka diharapkan seluruh muda-mudi indonesia bisa kembali pada tradisi santri khas nusantra yang penuh dengan nuansa islam, akhlakul karimah serta menjunjung tinggi ilmu agama dan ilmu pengetahuan,” kata Kepala MTsN 2 Rembang, Srianto memperingati hari Santri.
Srianto mengatakan, penetapan hari santri ini menjadi semacam pengingat bahwa santri sebenarnya mempunyai peran besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini menjadi pesan penting bagi santri untuk terus menjaga akhlak dan moral mereka yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
Sementara Upacara Hari Santri yang diadakan di halaman MTsN 2 Rembang, Senin (22/10/2018). H. Mujahidin didapu menjadi inspektur upacara. “Santri adalah pelopor perjuangan kemerdekaan indonesia. Kita bisa cek di beberapa literasi bahwa dahulu para santri berjuang melawan penjajah untuk kemerdekaan Republik Indonesia, hal tersebut diperkuat dengan fatwa resolusi jihad dari seorang tokoh ulama besar Indonesisa yaitu KH. Hasyim Asyari,” ungkapnya dalam pidato upacara.
Setelah upacara, diadakan Takhtimul Qur’an Juz 30 oleh siswa-siswi MTs Negeri 2 Rembang, lomba Tartil Qur’an, lomba Kaligrafi, lomba adzan, lomba futsal dengan mengenakan sarung, lomba kebersihan kelas dan Lomba Lagu religi yang dipandu oleh seniman Toharudin.
Abdullah Zuber selaku Waka Kesiswaan mengatakan, Peringatan hari santri nasional ini dikemas dengan meriah dengan nuansa penuh religi. Acara juga diisi dengna sholat dhuha bersama. –Wient/iq/bd