Rembang – Memperingati hari Sumpah Pemuda, FKUB Kabupaten Rembang menggelar sekolah kerukunan. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, Jum’at-Sabtu (26-27/10/2018) di lingkungan Kankemenag Kabupaten Rembang.
Acara ini diselenggarakan bekerjasama dengan Gema FKUB Kabupaten Rembang. 60 peserta yang ditunjuk ada usia pelajar dari semua agama di Rembang. Pembukaan diadakan pada Jumat pagi (26/10/2018) di aula Kankemenag Kabupaten Rembang. Pembukaan dihadiri oleh pengurus FKUB Kabupaten Rembang dan dibuka secara resmi oleh Kakankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah.
Dalam sambutannya, Atho’illah mengatakan, pentingnya kerukunan perlu ditanamkan pada generasi muda untuk membangun sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis. Atho’illah memaparkan, tanpa kerukunan, sebuah kehidupan tidak akan damai. “Sebagai contoh, jika di dalam sebuah keluarga tidak rukun, maka akan timbullah pertengkaran antar saudara,” ujarnya.
Salah satu upaya untuk menjaga kerukunan tersebut adalah sikap toleransi. Sikap ini merupakan upaya masyarakat untuk saling memahami dan mengerti. Pada prosesnya, sebuah dialog haruslah ada, agar tujuan yang sama bisa tercapai.
“Sikap toleransi ini tak lain adalah untuk mempertahankan kesatuan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI,” tandasnya.
Ketua FKUB Kabupaten Rembang, Masyhuri mengatakan, sikap kerukunan ini harus dimiliki oleh pemuda-pemudi yang merupakan harapan besar sebuah bangsa. “Di pundak kalianlah, nasib bangsa Indonesia ini nantinya akan bergantung,” serunya.
Ditambahkannya, di tahun politik ini, situasi memang kurang kondusif. “Namun semua itu merupakan pembelajaran untuk merapatkan barisan, menyamakan persepsi, dan mempertahankan persatuan demi terjaganya NKRI,” pungkasnya. —iq