Rembang – Ribuan masyarakat tumpah ruah di alun-alun Rembang. Mereka tengah mengikuti jalan sehat yang digelar dalam rangka memperingati Hari Aids sedunia. Jalan Sehat ini digelar pada Jum’at (7/12/2018). ASN Kankemenag kabupaten Rembang pun ikut terjun dalam Jalan Sehat ini.
Acara ini dibuka oleh Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz. Turut hadir pula Kakankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah, dan jajaran pejabat Forkompinda Kabupaten Rembang. Para penderita HIV/Aids pun turut berpartisipasi dalam even ini.
Dalam sambutannya, Bupati meminta masyarakat tidak mendiskriminasi penderita HIV/Aids. Ia menegaskan, jika penularan virus HIV hanya melalui hubungan layaknya suami istri, pemakaian jarum suntik secara bergantian. Bukan melalui jabat tangan, berpelukan, ataupun hanya sekedar berbicara.
“Perlu diketahui jumlah HIV di Indonesia yang dilaporkan dari tahun ketahun terus meningkat. Data komulatif kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan, hingga Juni 2018 sebanyak 301.599 orang. Penyebapnya karena hubungan seksual yang tidak terproteksi,” paparnya.
Bupati mengatakan, pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai cara pencegahan melalui TTM atau tahan diri tetap setia kepada pasangan main aman masih minim. “49 persen wanita Indonesia dan 50 persen pria di Indonesia bahwa membatasi hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan juga menggunakan alat kontrasepsi secara konsisten itu yang dapat menurunkan resiko HIV,” sebut Bupati.
Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah meminta masyarakat untuk turut serta mencegah bertambahnya penyakit mematikan ini. Salah satunya adalah dengan membentengi moral. “Melalui penyuluh agama, kami sampaikan kepada masyarakat untuk menjaga moral dan menghidari perilaku yang dapat menyebabkan HIV/Aids,” katanya.
Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Rembang sampai dengan akhir November 2018 di Kabupaten Rembang mengalami penambahan 115 kasus, dengan rincian 25 kasus HIV, dan 90 kasus Aids. Dengan total akumulatif penderita HIV / Aids sebanyak 569 orang. — iq/bd