Rembang – Salah satu jemaah haji Indonesia asal Rembang telah wafat di Mekkah pada 25 Agustus lalu. Jemaah haji tersebut atas nama Padik bin Djojo Wangking asal Desa Kajar Rt 5 Rw 2, Kecamatan Lasem, Rembang.
Padik yang tergabung dalam kloter 40 tersebut wafat di Pemondokan Makkah karena gangguan saluran pernafasan dalam usia 75 tahun. Sebagaimana yang dilansir di website Kemenag RI, Padik menambah jemaah haji yang meninggal di tanah suci sebanyak 128 jemaah.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kankemenag Kabupaten Rembang, Shalehuddin mengatakan, Padik berangkat menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Siti Nurul Komariyah.
Sebelum meninggal, Padik sudah berada di Makkah untuk bersiap melaksanakan wukuf di Arafah. Jenazah Padik dimakamkan di Masjid Muhajirin, sekitar Masjidil Haram. Jenazah dimakamkan di Tsaroya di lokasi nomor 96, Blok 18 pukul 18.00 waktu Makkah.
Atas adanya jemaah dan meninggal tersebut, jumlah jemaah haji yang tergabung dalam kloter 40 yang semula berjumlah 347 berkurang menjadi 345. Satu jemaah atas nama Cholil Suhaemi gagal berangkat di kloter ini ketika menjelang keberangkatan dari Rembang, karena sakit.
Sementara dua jemaah haji asal Rembang atas nama Pargu Rasmin Pariyo (58) yang tergabung dalam kloter 93 dan Soehorati Khoesnan Salim (76) tahun terpaksa menunda keberangkatan. Setelah menjalani pemeriksaan di asrama Haji Donohudan, keduanya menderita sakit sehingga harus menjalani perawatan di RS Moewardi. Namun setelah dinyatakan membaik, Pargu bergabung dengan kloter 95 untuk berangkat menuju tanah suci. Namun Soehirati gagal berangkat haji tahun ini.
Shalehudin berharap, semua jemaah yang lain agar bisa selalu menjaga kesehatan, sehingga bisa pulang ke tanah air dengan selamat. — ss/bd