Setiap CJH Wajib Ikuti Tes Kebugaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Sebanyak 263 calon jemaah haji (CJH) asal Kota Salatiga tahun 2018 mengikuti tes kebugaran di Stadion Olah Raga Kridanggo Salatiga, Senin-Selasa (9/4) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan kota Salatiga. Mereka melakukan check up kesehatan dan diingatkan mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Menurut Kepala Kankemenag kota Salatiga, Fahrudin, saat di temui disela-sela pemantauan tes kebugaran menyampaikan, seluruh calon jemaah haji wajib mengikuti tes kebugaran fisik sebelum berangkat ke Tanah suci, kebijakan yang mewajibkan tes kebugaran fisik itu berlaku bagi semua calon jemaah haji. 

“Tes kebugaran hal baru bagi calon jemaah haji, sebelumnya hanya ada tes kesehatan. Sekarang ada tambahan tes kebugaran,” kata Fahrudin.

Fahrudin, menjelaskan tes kebugaran yang dilaksanakan ole Dinas Kesehatan kota Salatiga  bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi kebugaran calon jemaah haji ditahun 2018, apabila ada penyakit yang perlu penanganan dan pemantauan lebih lanjut sejak jauh hari sudah diketahui. “Dengan demikian calon jemaah haji benar-benar siap ketika ketika hendak melaksanakan ibadah haji secara kesehatan,” jelasnya.

Terkait istithaah bagi jemaah haji, menurut Fahrudin merupakan syarat wajib calon jemaah haji  sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah jemaah haji.

”Istithaah ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan jemaah haji baik secara jasmani, rohaniah, pembekalan dan keamanan untuk menuaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga,” urainya.

Sementara itu dr. Iriani, Kasi Survailans Karantina Kesehatan dan Imunisasi (SKI) DKK Kota Salatiga menerangkan, salah satu rangkaian pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji adalah pembinaan kebugaran dengan metode rock port. Metode ini berupa lari atau jalan sepanjang 1.6 kilometer. Pembinaan kebugaran kesehatan ini, kata Iriani, bukan kompetisi tapi berupa jalan santai, jalan cepat ataupun lari yang dilakukan sesuai kemampuan dan kondisi tubuh.

”Dengan dilakukan tes kebugaran kesehatan tersebut, diharapkan calon jemaah calon haji maupun petugas haji dapat mengetahui tingkat kebugaran kesehatan dan jenis aktivitas fisik yang sesuai tingkat kebugaran. Ini juga sebagai upaya latihan aktivitas fisik jalan kaki untuk persiapan ibadah di tanah Suci Mekkah,” terang Iriani.

Hasil yang diharapkan dalam tes kebugaran ini, berupa kriteria kebugaran calon jemaah haji akan meningkat serta mampu menjadi jemaah haji yang mandiri. (KK-MNc/gt)