Rembang – Sebagai persiapan ujian madrasah, guru dan siswa MTs Negeri 2 Rembang melaksanakan kerja bakti pada Sabtu (19/3/2022). Kegiatan tersebut sekaligus sebagai ajang penanaman budaya gotong royong dalam mewujudkan kebersihan madrasah.
Kerja bakti diprioritaskan untuk membersihkan dan menata ruang kelas yang akan digunakan sebagai ruangan ujian. Kegiatan ini bukanlah kegiatan yang istimewa karena sudah menjadi program rutin madrasah.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana Prasarana, Toharudin mengatakan, kegiatan kerja bakti ini juga dalam rangka untuk menguatkan karakter kegotongroyongan dalam melakukan kebersihan lingkungan. Apalagi baru kali ini sejak pandemi berlangsung secara serentak madrasah melaksanakan kerja bakti.
Toharudin menyampaikan rasa bangganya melihat kesadaran, kebersamaan dan semangat siswa dan guru yang saling bekerjasama dalam melaksanakan kerja bakti. “Ternyata semangat kebersamaan dan nilai kegotongroyongan dalam menciptakan kebersihan di lingkungan madrasah masih tetap ada dan terjaga. Pandemi covid 19 tidak menghilangkan budaya gotong royong,” kata Toharudin.
Dengan kesadarannya, siswa-siswi MTs Negeri 2 Rembang membawa alat kebersihan sendiri. Mereka berharap, dengan adanya kebersihan ini nantinya dapat mendukung kenyamanan dan ketenangan siswa kelas IX yang mengerjakan soal ujian madrasah.
Kepedulian Lingkungan
Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Muhammad Yunus Anis mengatakan, ini sebagai wujud kepedulian serta partisipasi dan kerjasama antara seluruh komponen madrasah dan ini sangat baik dan berguna bagi perkembangan sosial para siswa. Yunus Anis juga menyampaikan, kegiatan kebersihan lingkungan juga menjadi perhatian khusus madrasah untuk mewujudkan madrasah yang bersih, sehat, dan indah dengan salah satu kegiatannya melalui kerja bakti bersama.
“Mudah-mudahan ini akan membangkitkan semangat gotong royong di lingkungan madrasah, dan menjadi kerja nyata untuk menyelesaikan masalah kebersihan lingkungan. Sebab lingkungan yang bersih akan tercipta keindahan dan kenyamanan, serta resiko penyakit dapat dihindari,” tegas Yunus Anis.(Wient/iq/rf)