Sosialiasi EMIS, Upaya Kemenag Perkuat Data LPQ

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, Anif Solikhin, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Sosialisasi EMIS (Education Management Information System) pada LPQ (Lembaga Pendidikan Al Quran) yang dihadiri oleh ustadz, ustadzah, operator pada Ponpes, TPQ bertempat di Aula Ikhlas Kemenag Klaten, Rabu (2/6).

Anif Solikhin, mengatakan mengapresiasi dan menyambut baik dengan diadakannya rakor evaluasi penguatan data EMIS ini, agar dapat memberikan kemudahan mengetahui keberadaan pondok pesantren dan TPQ.

“Data EMIS ini sangat penting agar memudahkan apabila Pondok Pesantren, TPQ, lembaga keagamaan Islam memerlukan bantuan, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran,” ujar Anif.

Kemenag bersama operator EMIS mempunyai peran yang sangat strategis dalam penguatan data EMIS lembaga pendidikan keagamaan Islam dalam hal update data.

“Mengingat pentingnya fungsi data dalam suatu administrasi dan manajemen, maka kepada seluruh operator diharapkan benar-benar dapat mengisi data secara cepat, tepat, dan akurat. Apalagi, di era teknologi dan informasi yang serba canggih saat ini,” pinta Anif.

Sementara itu Kasi PD Pontren, Retna Fithrotin, mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah menjalin silaturahmi antar lembaga Islam di Klaten, serta memberikan informasi EMIS lembaga Islam, dan laporan lembaga ke PD Pontren.

Selain itu, Retna berharap dapat menghasilkan operator EMIS yang memiliki sifat yang ikhlas, jujur, adil, disiplin, bertanggung jawab, peduli, dan bisa bekerja sama dalam melaksanakan tugas dan berpikir maju ke depan.

“EMIS sebagai data dukung perencanaan yang harus diisi sesuai realita yang ada dan data yang valid,” tandas Retna.

Lebih lanjut Retna menyampaikan, lembaga pendidikan Islam harus aktif dalam mengisi data EMIS. Data itu bersifat fluktuatif, oleh karena itu harus selalu dilakukan pemutakhiran data untuk pengambilan kebijakan.

“Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan tersedianya data yang riil dan baik, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses dan terjamin validitas data pada lembaga pendidikan keagamaan Islam di Kemenag Klaten,” harap Retna.(nn_aj/Sua)