Salatiga — Selasa, (05/10) bertempat di Balai Dukuh RT 06/ RW 01 Butuh, Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga berlangsung sosialisasi tempat ibadah. Panitia pendirian GKJ Menara Kasih yang diwakili ketua panitia pendirian, Bambang Irawan menyampaikan Salatiga sebagai kota tertoleran se-Indonesia dibangun melalui proses panjang dan berkesinambungan. Pemerintah berkomitmen dengan memiliki regulasi yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi baik dalam bentuk perencaanaan maupun pelaksanaan. “Di Salatiga hampir tidak pernah terjadi pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan atau dengan kata lain tidak ditemukan pelanggaran regulasi. Salatiga menunjukkan upaya yang sangat baik dalam tata kelola keberagaman identitas keagamaan warganya,” tegas Bambang Irawan lebih lanjut.
Tampak hadir Kepala Kemenag Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, Humas Kemenag, Penyuluh Agama Islam Kec Tingkir, Perwakilan Badan Kesbangpol Salatiga, Ketua FKUB beserta Pengurus, Ketua BKGS, Pengurus GKJ Menara Kasih beserta perwakilan warga RW 01 Butuh Tingkir Salatiga.
Pada sesi kedua setelah penyampaian materi sosialisasi, panitia memberikan kesempatan kepada warga yang hadir untuk menyampaikan aspirasi. Pada dasarnya warga RW 01 Butuh menjunjung tinggi toleransi dibuktikan dengan antar warga yang berbeda agama hidup rukun dan saling tolong-menolong sampai saat ini.
Acara ditutup dengan sambutan dan sekaligus memimpin doa oleh ketua FKUB Salatiga, K.H. Noor Rofiq. “Selaku FKUB, kami bertugas menampung aspirasi masyarakat dan menilai kebenaran material atau data di lapangan. Pada kesempatan ini FKUB tidak memberikan keputusan apa pun. Satu hal yang harus kita perhatikan bila memulai sesuatu dengan kejujuran, maka akan yang muncul juga kebaikan. Demikian pula sebaliknya. Jika dusta yang mengawali maka yang muncul juga ketidakbaikan. Hari ini kita telah memulai dengan kebaikan yakni berkumpul di sini untuk berdialog mengenai pendirian GKJ Menara Kasih. Semoga awal yang baik ini juga akan memunculkan kebaikan-kebaikan selanjutnya,” tegas Noor Rofiq.
Acara sosialisasi yang berlangsung satu jam dimulai sejak pukul 16.00 WIB ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Panitia menata kursi dengan jarak 1m, melaksanakan cek suhu, mengingatkan pemakaian masker, dan handsanitizer kepada seluruh tamu sebelum memasuki ruangan. Panitia menyediakan hidangan untuk dibawa pulang (take away).(Humas/ Mudjibah-Khusnul-Fitri).