Tahun Ajaran Baru, MAN 2 Rembang Terapkan Kurikulum Merdeka

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – MAN 2 Rembang menjadi satu-satunya madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Rembang. Kurikulum ini diterapkan kepada siswa baru tahun pelajaran 2022/2023.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Rembang, Sya’dullah mengatakan, MAN 2 Rembang melaksanakan kurikulum ini berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3811 Tahun 2022 Tentang Madrasah Pelaksana Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2022/2023.

Waka Kurikulum MAN 2 Rembang, Tri Susila mengatakan, belum ada penjurusan dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk kelas X. Sehingga di MAN 2 Rembang kelas dibuat A-L. “Walaupun pada saat PPDB mereka telah memilih jurusan yang diinginkan. Hal ini dapat terjadi karena pada saat awal PPDB belum ada rencana untuk penerapan kurikulum yang baru ini,” katanya.

Muhammad Labib, salah satu guru MAN 2 Rembang mengatakan untuk mapel PKn yang diajarnya tidak banyak perubahan. Jam pelajaran tetap sama. Perbedaan mendasar yang terlihat, struktur materi lebih dikelompokkan sedangkan pada Kurikulum 2013 teracak walaupun dari segi materi yang disampaikan isinya sama.

“Dalam hal ini tentu ada kelemahan dan kekurangan. Misalkan materi tentang pancasila, siswa mempunyai banyak waktu untuk mendalami materi tersebut. Namun siswa bisa bosan jika mempelajari satu materi dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya saat dimintai keterangan Jum’at (29/7/2022) ini.

Salah satu hal baru yang diterapkan pada kelas X yaitu adanya pembelajaran khusus untuk riset atau penelitian. Dari 12 rombel kelas X, lima kelas akan mendapat materi riset sains, lima kelas riset bidang sosial humaniora, serta dua kelas riset khusus di bidang keagamaan.

Adanya pembelajaran riset ini tentu akan mendukung madrasah supaya menjadi madrasah riset. Diharapkan para siswa sejak kelas X sudah dibiasakan untuk meneliti atau riset yang sedang digalakkan Kementerian Agama melalui Direktorat KSKK. “Apalagi setiap tahun diadakan ajang penelitian paling bergengsi dari Kementerian Agama yaitu Madrasah Young Researches Supercamp atau MYRES yang diikuti siswa MTs dan MA di seluruh Indonesia,” pungkas Labib. – huda/iq