Madinah — Dalam musim Haji Tahun 2022 ini, pemondokan jemaah haji Indonesia di Madinah terbagi menjadi 3 sektor. Sektor 1 berada di sebelah utara masjid atau di depan masjid, sektor 2 berada di sebelah barat laut masjid atau samping kanan masjid, dan sektor 3 berada di sebelah barat daya masjid.
Untuk jemaah haji Indonesia yang tinggal di sekitar sektor 3 kebanyakan akan masuk ke Masjidil Nabawi melalui pintu gerbang nomor 309, 310, 311. Tepat di luar gerbang masjid nomor 310 dan 311, terletak sebuah taman masjid Ghamamah. Di taman tersebut terdapat banyak tempat duduk yang bisa digunakan jemaah haji untuk bersantai ataupun menunggu rombongannya.
Di sekitar taman-taman tersebut juga tumbuh beberapa pohon walaupun tidak banyak. Jamaah haji bisa duduk-duduk di sekitar masjid Ghamamah sambil membeli makanan burung dara. Terdapat ribuan burung dara yang berkeliaran bebas di sekitar masjid Ghamamah.
Yang paling membuat ibu-ibu jemaah haji senang adalah di tepi taman masjid Ghamamah banyak terdapat toko-toko penjual souvenir maupun makanan. Waktu favorit para jamaah haji duduk di taman masjid ghamamah adalah setelah Subuh sampai dengan matahari mau terbit, karena pada saat tersebut suhu udara tidak terlalu panas berkisar antara 31 derajat.
“Usai subuh adalah waktu Burung-burung dara itu untuk makan. Sehingga jemaah haji bisa memberi burung dara tersebut makanan berupa jagung ataupun beras yang dijual oleh para penjual souvenir di sekitar masjid, “demikian diutarakan oleh petugas haji kloter 09 SOC, Ahmad Fahimi dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam (17/6/2022).
Fahimi menceritakan, asal mula Masjid Ghamamah adalah ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diperintahkan untuk melaksanakan ibadah salat idul Fitri ataupun idul Adha di lapangan. Ketika salat idul Fitri matahari bersinar sudah cukup terik tiba-tiba ada sebuah mendung yang menutupi cahaya matahari tepat di atas Rasulullah. Itulah mengapa masjid komamah juga dikenal dengan sebutan masjid megamendung. Selanjutnya setiap Rasulullah melewati lapangan tersebut beliau selalu menghadap kiblat untuk berdoa. Maka untuk menghormati tempat tersebut Khalifah Usman membangun sebuah masjid kecil yang tidak jauh dari Masjid Nabawi. “Di depan masjid Megamendung agak ke barat sedikit juga terdapat sebuah masjid kecil yang disebut Masjid abu bakar,” kata Fahimi. — Fahimi/iq/Rf
Madinah, 17/6/2022