081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Tanggapi Berita Hoax, Tabayyun Langkah Bijak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Maraknya berita hoax atau tidak jelas yang beredar di media sosial mendapatkan perhatian serius dari banyak pihak, termasuk Kementerian Agama Kota Salatiga.  Untuk mengatasinya, instansi ini bekerja sama dengan Polres Salatiga mengadakan tatap muka dengan Tokoh agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda guna menangkal berita hoax dalam rangka merawat dan menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di Kota Salatiga, di Pendopo Polres Salatiga, Rabu (21/03).

Turut hadir Komandan Kodim 0714, Kapolres Salatiga, Kepala Kementerian Agama dan Ketua FKUB Kota Salatiga. Kapolres Salatiga, AKBP Yimmy Kurniawan mengatakan bahaya dari peredaran dan dampak berita hoax, apalagi dalam menghadapi Pilgub 2018 dan Pilpres 2019.

“Peredaran berita hoax ini sangat ditunjang dengan keberadaan sosial media yang menjadi konsumsi publik sehingga membuatnya beredar sangat cepat,” ujar Kapolres. ”Berita hoax tersebut juga ditanggapi oleh masyarakat umum akan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat,” lanjutnya Yimmy.

Untuk itu pihaknya meminta agar seluruh masyarakat terlebih dahulu melakukan tabayyun (klarifikasi) terhadap segala macam informasi dan pemberitaan yang beredar, serta memastikan keabsahan atau kebenaran berita tersebut.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama, Fahrudin mengatakan mengangkat surat Al-Hujurat ayat 6 yang artinya wahai orang-orang Beriman, apabila datang seorang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan sehingga kalian menyesali perbuatanyang telah kalian lakukan.

“Jika kita mendengar dan membaca berita yang sifatnya hoax atau tidak jelas kebenarannya, maka hendaklah kita tabayyun atau klarifikasi terlebih dahulu, jangan kemudian kita serta merta membagi atau menyebarluaskannya apalagi melalui media sosial,” tegas Fahrudin.

“Karena di era digital ini, kita harus lebih cermat menyikapi dan menggunakan dunia maya media sosial, jadi proses tabayyun adalah persyaratan agar kita lebih bijak,” tambah Fahrudin.

Tatap muka diakhiri dengan deklarasi gerakan anti hoax yang dilakukan oleh Kapolres, Kepala Kemenag, Komandan Kodim, Ketua FKUB, para para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang hadir. (KK-Mnc/gt)

Skip to content