Rembang – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan wadah untuk memecahkan masalah, uji coba, menemukan, dan mengembangkan ide-ide baru untuk peningkatan mutu pembelajaran.
Bertempat di MTs Negeri 2 Rembang, Forum MGMP Bahasa Inggris tingkat MTs mengadakan kegiatan Workshop Program PKB Guru MGMP Bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah (26/10). Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama Direktorat GTK Madrasah dengan The Word Bank dengan anggaran Rp30 juta. Kegiatan diikuti oleh guru Mapel Bahasa Inggris baik dari madrasah negeri maupun swasta dengan peserta sebanyak 25 guru.
Kepala MTs Negeri 2 Rembang, Muhammad Yunus Anis dalam pembukaan kegiatan workshop menyampaikan, posisi sеntral pendidik dalam kеbеrhasilan siswa, mеnuntut guru untuk tеrus mеningkatkan kompеtеnsinya. Kompetensi tersebut mencakup pеdagogik, profеsional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini sеsuai dеngan tuntutan pеrubahan di dunia pеndidikan.
“Guru mеmiliki pеran stratеgis pada bidang pеndidikan. Jangan sampai peran guru dalam pendidikan menjadi tidak bermakna karena tidak didukung oleh guru yang kurang berkualitas. Kualitas sistem pendidikan juga berkaitan langsung dengan kualitas guru,” kata Yunus Anis.
Sementara itu, Henry Retno timur selaku ketua MGMP Bahasa inggris mengatakan, salah satu program pemerintah untuk mendorong peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan adalah melalui workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Sasarannyaadalah untuk pengembangan kompetensi guru. Kompetensi ini sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan yang dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.
Henry juga menjelaskan, pelaksanaan workshop PKB Guru MGMP Bahasa Inggris di jajaran Kementerian Kabupaten Rembang dibagi dalam 3 kelompok kerja. Yaitu Rembang 1 yang meliputi MTs di wilayah kecamatan Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang. Rembang 2 Meliputi MTs di wilayah kecamatan Pamotan, Pancur, Sedan dan Sale. Sedangkan Rembang 3 yang meliputi MTs di wilayah kecamatan Sulang, Sumber, Rembang dan Kaliori.
Fasilitator Daerah, Isya Kartika, menyampaikan, kegiatan Workshop yang berlangsung dari tanggal 26 Oktober hingga 16 November ini menggunakan model in/on service training secara bergantian dalam setiap hari. In service training diadakan di dalam ruangan. Sementara on service training digunakan untuk mengaplikasikan materi yang telah diterima peserta langsung di lapangan. (WIent)