Rembang – Peningkatan kualitas kehidupan beragama sejatinya menjadi tanggung jawab tokoh atau pemuka agama. Hal ini penting karena agama merupakan pondasi utama moral sebagai penentu kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, M. Fatah menyampaikan hal itu ketika menerima kunjungan silaturahim dari Persekutuan Gereja Pantekosta pada Selasa (28/9//2021) di ruang kerjanya. Fatah didampingi oleh Penyelenggara Katholik Kemenag Rembang, Yohanes Hariyadi.
Fatah menyambut baik kunjungan ini. Dia mengatakan, setiap pemuka agama mempunyai kewajiban untuk meningkatkan indeks religiutas dan kesalehan masyarakat. “Sudah menjadi tugas kita bersama sebagai pemuka agama untuk meningkatkan kesalehan masyarakat dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” kata Fatah.
Menurut Fatah, banyaknya agama di Indonesia menjadikan negeri ini memiliki rasa toleransi yang tinggi. Ajaran ii sudah diwariskan oleh para sesepuh/pendahulu. “Nenek moyang kita memiliki tradisi saling menghargai satu sama lain. Ini merupakan warisan yang harus kita teladani,” ujar Fatah.
Kendati demikian, memang diakui banyak kendala yang dihadapi. Era disrupsi sebagai dampak dari pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan maraknya kriminalitas, pornografi, hingga terorisme. “Ini menjadi PR kita bersama selaku pemuka agama dalam menghadapi fenomena ini,” sambung Fatah.
Kunjungan ini dilakukan oleh 4 pemuka Agama Kristen. Yaitu Pdt Agus Djijato, Pdt Timbul, Pdt Yudi, dan Pdt Tri. Yohanes menjelaskan, Persekutuan Gereja Pantekosta di Rembang ini terdiri atas 16 gereja. “Tadinya bergabung dengan Pati. Namun tahun ini berdiri sendiri dan sudah mendapatkan izi dari Badan Kesbangpol Kabupaten Rembang,” terangnya. — iq