Anak-Anak RA Warnai Sketsa RA Kartini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Sebagai pejuang emansipasi, Kartini menginspirasi masyarakat dalam meraih cita-cita hidup. Semangat ini dikenalkan pada pelajar, tak hanya tingkat dasar hingga menengah ke atas, namun juga tingkat RA.

Guna mengenang jasa-jasa Raden Ayu Kartini, sejumlah Raudlatul Athfal (RA) menyelenggarakan kegiatan dengan melibatkan langsung peserta didik yang rata-rata berusia balita. Salah satunya diselenggarakan oleh RA Al-Azhar, Kecamatan Sale.

Lomba untuk RA ini dikoordinir oleh MIN Sale dan diadakan pada Sabtu (22/4). Jenis lomba yang diadakan yaitu lomba mewarnai sketsa RA Kartini, lomba tartil, hafalan juz’amma, dan azan. Kepala MIN Sale, Sya’dullah selaku penyelenggara mengatakan, lomba ini bertujuan untuk menggugah anak-anak untuk berkreasi sesuai minat dan bakat masing. “Peserta yang terdiri atas anak-anak TK/RA ini kami harapkan mengenal Pahlawan dari daerah kita sendiri yaitu RA Kartini,” katanya.                       

Lomba ini dikemas secara berbeda. Jika biasanya lomba yang diadakan adalah fashion show, memasak, berhias, dan lainnya, maka lomba ini berkonsepkan agama. Tujuannya adalah untuk meneladani semangat keagamaan RA Kartini.

“RA Kartini juga mempunyai sikap keagamaan yang kuat. Beliau juga mencintai Al-qur’an. Bahkan kepada kyai Soleh Darat, beliau pernah meminta untuk ada terjemah Bahasa Jawa,” kata Sya’dullah.

Dalam lomba ini, keluar sebagai pemenang lomba mewarnai yaitu Juara 1 TK Starkids dari desa Wonokerto, Juara II TK Putra Harapan Desa Wonokerto, dan Juara 3 dari RA Al Azhar Desa Sale.

Sementara di RA Masyithoh Rembang, ratusan siswa menggelar pawai berkeliling jalan sekitar. Dengan dipandu oleh dewan guru, anak-anak RA Masyithoh tampak bersemangat menyanyikan lagu RA Kartini. Pemandangan tampak menyenangkan, karena baik laki-laki maupun perempuan berbusana adat Jawa.

“Pawai ini untuk mengenalkan anak-anak mengenai sosok RA Kartini yang telah berjasa dalam memperjuangkan pendidikan masyarakat Indonesia,” kata Marliyah, kepala RA Masyithoh. (afq/ss/bd)