Budayakan salaman pada anak RA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang– Anak-anak RA perlu diberikan pondasi agama yang kuat. Hal ini menjadi PR bagi segenap guru RA untuk mengajarkan nilai-nilai islam kepada anak-anak RA, salah satunya adalah budaya bersalaman.

Demikian dikemukakan oleh kasi pendidikan madrasah kankemenag kabupaten rembang, jasim ketika memberikan sambutan pada pembukaan workshop kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh IGRA Kabupaten Rembang, pagi ini (18/4) di aula rumah dinas Wakil Bupati Rembang.

Menurut Jasim, budaya bersalaman merupakan budaya positif sesuai dengan ajaran Islam dan budaya timur Indonesia.

“Anak-anak perlu dibiasakan budaya bersalaman, baik di sekolah, di rumah atau di lingkungan mana pun. Ketika berangkat dan pulang sekolah, ajarkan anak untuk berpamitan dengan ortu dengan mencium tangannya. Demikian pula ketika sampai di sekolah, bersalaman dengan guru dan teman-teman kelasnya,” urai Jasim.

Budaya bersalaman ini sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua, penghargaan serta keakraban kepada sesama. “Budaya salaman kadang juga sebagai permohonan maaf,” kata Jasim.

Ditambahkan Jasim, penerapan perilaku bersalaman ini merupakan aplikasi dari kurikulum 2013. “Harapan dari kurtilas ini adalah bisa mencetak generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan sains yg mumpuni,” katanya.

Jasim mencontohkan, ketika menjadi seorang pejabat, pengusaha sukses, pns, polisi, TNI atau profesi apa pun, anak- anak RA ini bisa berperilaku sesuai dengan ajaran agama.                       

Oleh karena itu, guru RA menjadi salah satu penentu masa depan generasi usia dini. Anak-anak RA juga perlu dimantapkan pondasi agama yang bernilaikan wawasan kebangsaan. “Sekarang ini aliran- aliran radikal sudah banyak merambah di kampus perguruan tinggi. Karenanya, kita harus membentengi anak-anak kita sejak dini,” katanya.

Workshop Kurikulum 2013 ini diikuti oleh sekitar 200 guru RA se-Kabupaten Rembang. Ketua IGRA Kabupaten Rembang, Nuryani mengatakan, workshop kurtilas ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru RA akan konsep-konsep pembelajaran. “Kurikulum ini sangat efektif dalam mendidik siswa RA yang mengedepankan aspek perilaku,: kata Nuryani.- (ss/bd)