Kemenag Beri Pendampingan Penyusunan Laporan Kinerja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purworejo- Kementerian Agama sebagai kementerian yang memiliki satker terbanyak dibanding dengan kementerian lain yang mencapai 4.884, dituntut untuk melaporkan kinerja dan pengelolaan keuangan seperti kewajiban satuan kerja lainnya yang mendapatkan dana APBN dari pemerintah. Tentunya dengan jumlah satker yang banyak perlu kerja ekstra untuk mengkoordinasikan satker dalam penyusunan laporan kinerja maupun laporan keuangan.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo sebagai koordinator pelaporan keuangan tingkat kabupaten dituntut untuk selalu membina dan mengawasi kewajiban pelaporan satuan Kerja dibawahnya. Guna meningkatkan pemahaman dalam menyusun laporan kinerja bagi satuan kerja di wilayah kementerian Agama Kab. Purworejo, Kantor Kemenag Kab. Purworejo mengadakan kegiatan pendampingan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016. Acara yang dihadiri seluruh Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional, Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha Madrasah, dan Pengelola Laporan dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Purworejo pada Senin (13/02), dengan peserta 45 orang.

Kepala Sub Bag Tata Usaha yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan, awal dari kita bekerja setelah diterimanya DIPA/RKAKL, adalah menyusun program kerja. Tentunya progam kerja yang kita susun berdasarkan rencana strategis Kementerian Agama RI berdasarkan PMA dan disesuaikan dengan DIPA/RKAKL yang kita terima sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing UPT atau satker. Dalam program kerja tersebut harus memuat tujuan sasaran, time schedule dan anggaran pelaksanaan kegiatan, terang H. Miftah.

“ketepatan penyusunan program kegiatan dengan DIPA yang ada memungkinkan terjadinya penyalahgunaan.” imbuhnya.

Setelah menyusun Porgram kerja kita membuat perjanjian kinerja yang ditandatangani atasan langsung yang dilampiri dengan sasaran dan indikator kinerja yang akan kita laksanakan setahun kedepan. ” Baru kemudian dievaluasi dan disusun laporan capaian kinerjanya nya setiap triwulan,” kata H. Miftah. (nuxon/Af)