Madrasah Diminta Berhati-Hati Terhadap Surat Palsu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang—Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah meminta  pada satuan kerja, utamanya madrasah untuk berhati-hati terhadap surat yang mengatasnamakan direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI. Rabu pagi ini (22/2), sejumlah madrasah di Rembang mendapatkan kiriman email dari sebuah akun yang mengatasnamakan Kementerian Agama RI.

Akun email tersebut adalah humaskemenag45@yahoo.com. Melalui pesan whatsapp, sejumlah madrasah meminta konfirmasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang perihal kevalidan surat tersebut. Surat tersebut berkop Dirjen Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI dan terbubuhkan tanda tangan Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin disertai stempel yang seolah-olah nampak asli.

Menanggapi hal itu, Atho’illah menyatakan bahwa surat tersebut palsu. Hal ini terlihat dari beberapa kejanggalan. Pertama, dalam surat tertera permintaan data madrasah yang antara lain mencakup nama kepala sekolah, alamat lengkap sekolah, dan biodata guru dalam format tertentu. “Sementara permintaan data madrasah biasanya dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.

Kedua, ada penyebutan yang tidak lazim di lingkungan Kementerian Agama, yaitu ‘sekolah madrasah. “Biasanya dalam surat apa pun, hanya tertera kata-kata madrasah. Kalau penyebutan ‘sekolah’ itu untuk sekolah umum di bawah naungan Dinas pendidikan,” terangnya lanjut.

Yang berikutnya adalah, kejanggalan akun email. Setelah melakukan konfirmasi dari bagian Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, akun humaskemenag45@yahoo.com adalah palsu. “Sudah ada ketetapan dari Sekjen Kemenag RI, bahawa setiap kepentingan dinas, korespondensinya harus dengan email dinas, yaitu …. @kemenag.go.id. Sehingga surat tersebut hendaknya diabaikan saja,” tandas staf Humas gentur Rachma Indriardi.

Penyalahgunaan

Atho’illah menengarai, permintaan data oleh akun email tidak jelas tersebut rentan disalahgunakan. Apalagi yang diminta adalah data personal. “Bisa saja data-data tersebut akan disalahgunakan untuk semisal penipuan, dan sejenisnya,” katanya.

Pihaknya meminta kepada semua staf di lingkungan Kementerian Agama untuk berhati-hati atas segala jenis surat yang masuk. “Bukan hanya di bidang madrasah, akan tetapi semua bidang lainnya,” pungkasnya.(ss/bd)