MAN Lasem Unggulkan Program Tahfidz Qur’an

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Sebagai madrasah yang terletak di tengah kota santri, MAN Lasem memandang perlu membuat program khusus dan cocok bagi para peserta didiknya. Program yang dimaksud adalah tahfidzul qur’an.

Program ini telah diadakan sejak tahun ajaran 2015/2016. Artinya, sudah dua tahun program ini berjalan. Hasilnya pun patut diapresiasi. Lantaran setidaknya sudah ada puluhan siswa selama dua tahun terakhir sudah hafal Al-qur’an.

Kepala MAN Lasem, Shofi mengatakan, program ini dipilih karena banyaknya peserta didik yang mempunyai keinginan untuk menghafal Al – qur’an.

Pembukaan program ini bukanlah tanpa alasan yang visioner. Shofi menginginkan, peserta didik yang sudah hafal Al-qur’an ketika lulus, diharapkan bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui program Beasiswa.

“Sekarang ini banyak perguruan tinggi yang memberikan beasiswa bagi lulusan madrasah yang hafidz. Seperti di Unnes, Unisula, dan lainnya,” kata Shofi.

Shofi menargetkan, siswa yang mengikuti program ini bisa menghafal lima juz per semester. Sehingga praktis selama tiga tahun belajar di MAN Lasem, sudah menghafal 30 juz. Namun karena masih berjalan selama dua tahun, siswa kelas XI baru menghafal sebanyak delapan juz.

Waka Kurikulum MAN Lasem, Tri Susila mengatakan, program ini diikuti oleh siswa kelas X dan XI, masing-masing sekitar 40 anak. Untuk memantapkan program ini, pihak madrasah menyelenggarakan ekstra kulikuler tahfidz selama dua hari dalam seminggu.

Pada acara penglepasan peserta didik kelas XII minggu lalu, siswa yang sudah tahfidz beberapa juz ini diuji secara terbuka oleh pengasuh Ponpes di hadapan orang tua dan wali murid. “Ujian terbuka ini sudah berjalan selama dua tahun,” ujar Shofi.

Peserta didik yang mengikuti program tahfidz ini rata-rata dari mereka bermukim di pondok pesantren yang memang sudah bekerjasama dengan MAN Lasem untuk pengadaan program ini.

“Khusus untuk peserta didik putri, kami sarankan untuk nyantri di Ponpes Kutabul Banat asuhan KH Ishaq Masykuri. Di sana, santri secara rutin dibimbing oleh pengasuh untuk melancarkan hafalan Al-qur’an sebagai pendukung program tahfidz kami,” jelas Shofi.

Sementara untuk peserta didik putra, tidak dikhususkan bermukim di salah satu Ponpes. Di MAN Lasem, mereka dibimbing secara instens oleh seorang guru, Muslihul Afif.   (ss/bd)