Pembelajaran PAUD Lebih Tekankan Proses Saintis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Proses pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukanlah ditekankan pada penguasaan materi. Sebaliknya, pada pembelajaran PAUD, hal yang terpenting adalah menumbuhkan anak senang belajar dan senang melakukan proses saintis.

Demikian dikemukakan oleh narasumber Dwi Purwani dari Lembaga Putra Angkasa dalam workshop Kurikulum 2013 bagi guru RA di gedung Hijau Rumah Dinas Wakil Bupati, pagi tadi (18/4).

Dikatakan Purwani, penguasaan materi akan menimbulkan tingkat stres pada anak. Menurutnya, guru tidak boleh menuntut anak harus pintar menguasai materi. “Sebaliknya, ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan, sehingga anak akan merasa menikmati proses belajar,” kata Purwani.

Pengusaan materi sebaliknya ditunjukkan dalam praktik-praktik saintis. Seperti bagaimana melakukan sebuah pekerjaan, menghitung angka dengan menunjukkan gambar, dan lainnya.

Menurut Purwani, penguasaan materi bermotedakan praktik ini bertujuan untuk mengembangkan sikap pengetahuan dan ketrampilan anak. “Selain itu juga untuk memperluas pengalaman bermain yang bermakna dan menumbuhkan minat belajar anak,” jelasnya.

Dalam workshop ini, guru RA ditunjukkan bagaimana menyusun program satu semester. Perencanaan program per semester ini berisi daftar tema dan sub tema, serta kompetensi dasar yang dipilih pada tema tersebut. “Termasuk alokasi waktu setiap tema yang disesuaikan dengan hari efektif kalender pendidikan,” kata Purwani.

Selanjutnya, program perencanaan semester ini diturunkan dalam program mingguan yang berisi sub tema, muatan materi belajar, dan kemampuan yang berkembang.

“Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut harus dibuat sebelum waktu belajar di kelas. Prinsipnya mengacu pada karakteristik anak, yaitu usia, sosial budaya, dan kebutuhan individual anak,” jelas Purwani.

Ketua IGRA Kabupaten Rembang, Nuryani mengatakan, penyusunan pembelajaran ini merupakan penerapan dari kurikulum 2013 yang lebih menonjolkan empat kompetensi inti, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, sikap pengetahuan, dan ketrampilan. (ss/bd)