Training For Excellent Life Bersama Rua Zainal Fanani

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Siswa MAN Demak khususnya kelas XII mengikuti acara Training For Excellent Life di Gedung Ikatan Haji Muslimat NU Demak (IHM), Domenggalan. Selain diikuti oleh siswa kelas XII, acara ini juga dihadiri dari Visi Insan Cendekia Cemerlang Indonesia, Kepala Kantor Kementrian Agama, pihak madrasah dan 50 wali murid. Training For Excellent Life ini diselenggarakan untuk menyiapkan mental para siswa dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang. Acara ini diisi oleh seorang motivator yaitu Rua Zainal Fanani, lulusan S1 dari Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta dan lulusan Master Of NLP USA.

Kepala MAN Demak Suprapto memberikan motivasi diri untuk para siswa ketika akan menghadapi UN nanti yang akan dilaksanakan dengan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).  Untuk try out yang akan datang pada akhir Februari madrasah sudah siap menggunakan simulasi UNBK. Pada saat try out nanti akan dibagi menjadi 3 sesi. Hal yang lebih membanggakan adalah MAN Demak merupakan satu-satunya madrasah yang sudah siap melaksanakan UNBK.

“MAN Demak siap melaksanakan UNBK, bahkan madrasah telah membeli 100 laptop beserta aplikasi UNBK. Semoga persiapan ini dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan,” kata Suprapto saat membuka kegiatan, Jumat (10/02).

Pada kesempatan itu, Rua Zainal Fanani menampilkan tayangan video inspiratif guna memberikan motivasi kepada para siswa agar jangan pernah takut untuk bermimpi, dalam salah satu tayangan mengangkat kisah nyata dari seorang remaja anak dari petani miskin yang selalu menulis lebih dari 100 target mimpi-mimpinya dan salah satu dari mimpi itu adalah dia melanjutkan perguruan tinggi di IPB Bogor. Akhirnya target itu berhasil terwujud hingga dia mampu melanjutkan studynya ke Jepang dan mampu mengibarkan bendera Indonesia dipuncak gunung Fuji.

“Sukses itu harus, bukan ingin. Tidak ada yang tidak mungkin, langitlah batasnya,” tegas Zainal Fanani kepada para siswa. Bahkan disajikan adegan yang menarik disela pemberian motivasi itu. Salah seorang siswi diajak maju  mematahkan pensil menggunakan satu jari, adegan tersebut dimaksudkan untuk membantu teman ketika tidak membawa pensil.

“Kalau kamu yakin pasti bisa,” Fanani memberikan sugesti kepada siswi tersebut, dan akhirnya pensil itu berhasil dipatahkan menggunakan satu jari tangan.

Dengan adanya motivasi tersebut diharapkan para siswa dapat meraih kesuksesan dari mimpi yang sudah ditargetkan masing-masing dan mampu mempersembahkan hasil yang terbaik kepada orang tua tanpa mengecewakannya.

“3% orang punya impian, detail, amat kuat dan tertuliis dialah orang sangat sukses. Prestasi luar biasa tidak mungkin diraih dengan cara yang biasa,” pungkasnya. (tgh/gt)