Keberagaman Bangsa Indonesia Menjadi Sebuah Harmoni

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – Keberagaman bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Allah yang maha Kuasa, yang patut dihargai. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan. Namun perbedaan yang ada tidak kemudian membuat terpecah belah. Keberagaman yang terjadi justru menjadi sebuah harmoni. Sedang untuk menjadi sebuah harmoni dalam keberagaman tersebut khususnya kepada umat Islam harus disadarkan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin.

Demikian disampaikan KH. M. Dian Nafi’ pada kajian ramadhan yang dilaksanakan di Aula 2 Kankemenag Sragen, Rabu (31/05). Kajian yang menurut rencana dilaksanakan tiap Hari Rabu pada Bulan Ramadhan ini diadakan oleh Kankemenag Sragen dengan kepanitiaan dari penyuluh agama PNS, dan mengundang 324 orang baik ASN Kankemenag maupun dari satker di bawah binaan Kankemenag Sragen.

“Kita umat Islam harus menyadari bahwa sudah menjadi sunnatullah bahwa terjadi perbedaan, sudah sejak jaman prasejarah terjadi keberagaman,” ungkap Kyai Dian Nafi’.

“Lokus kerahmatan Islam itu adalah kerukunan, keluhuran, keadilan dan kebenaran, Ajaran Islam harus membawa kerahmatan, keadilan, kebenaran dan membawa keluhuran umat manusia,” jelasnya.

Yang perlu dibangun dalam bangsa yang majemuk dan heterogen ini menurut Dian Nafi’ adalah perlunya mendewasakan rakyat Indonesia.

“Konsekuensi dari kemajemukan bangsa Indonesia ini sebuah tantangan, jika kemajemukan tersebut dikelola dengan baik dan tumbuh kedewasaan dari semua komponen masyarakat maka ini adalah sebuah peluang yang akan semakin membuat Bangsa Indonesia kaya, namun bila kemajemukan tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi ancaman/bahaya,” kata Kyai Dian.

Kyai Dian Nafi’ menyampaikan bahwa kita Bangsa Indonesia mesti bersyukur bahwa Bangsa Indonesia sampai sekarang ini relatif rukun dan tidak ada konflik yang berarti, dibandingkan dengan keadaan/konflik yang terjadi di negara-negara lain seperti di Afrika dan Timur Tengah. (ira1/Wul)