Kepala Kankemenag Kab Demak Ikuti Rapat Percepatan Penanganan Covid-19 Bersama Gubernur Jateng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak- Upaya pemerintah menangani pandemi covid-19 masih berlanjut. Kemarin Hari Senin, (08/02/2021) Kepala Kankemenag Kab Demak, Ahmad Muhtadi, bersama Forkopimda Kab Demak dan Kepala Dinas terkait diminta hadir di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Demak untuk mengikuti rapat secara virtual  penanganan covid-19 bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Rapat virtual dipimpin sendiri oleh Ganjar, sapaan akrab Gubernur Jawa Tengah, didampingi Wakli Gubernur dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Agenda rapat membahas Surat Insruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.03 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan virus covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Virus Corona-19.

Ganjar mengatakan bahwa Surat Instruksi Mendagri No. 03 merupakan kelanjutan dari program PPKM kedua  yang berakhir Hari ini Senin, (08/02/2021).” Tentunya ini damkasudkan agar penanganan covid-19 bersifat berkesinambungan,” jelasnya.

“ PPKM Berbasis Mikro fokus pelaksanaannya  ada di level paling bawah, yaitu pada tingkatan RT/RW. Kalau kita cermati program Ini relevan dengan program “Jogo Tonggo” yang saya gulirkan. Adapun unsur yang terlibat mulai dari Ketua RT/RW, Kepala Desa/ Lurah, Babinsa, Bhabinkantibmas, PKK, Posyandu, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Karangtaruna dan unsur lainya di tingkat desa,” tambahnya.

Terkait  Mekanisme pengawasan, evaluasi dan koordinasi menurut Ganjar  akan dilakukan dengan membentuk Pos Komando (Posko) tingkat Desa dan Kelurahan. ” Ini sesuai ketentuan Instruksi Mendagri No. 03  pada diktum keempat,” tambahnya.

Usai pemaparan dilanjutnya sesi tanya jawab. Secara kebetulan Kabupaten Demak mendapat giliran pertama yang diwakili sekda Kabupaten Demak, Singgih Setyono.

“ Dari data strategi distribusi vaksin tahap kedua Jawa Tengah, pedagang pasar mendapat alokasi terbesar, yaitu diangka 870 ribu lebih. Kami mohon di dalamnya dimasukkan unsur pedagang keliling. Karena menurut hemat kami, merekalah pihak yang sangat rentan tertular dan menularkan virus covid-19, karena faktor mobilitasnya yang tinggi,” usulnya.

Usai acara dialog, berakhir pula rapat koordinasi hari itu. Dalam penutupannya Gubernur Jawa Tengah meminta agar semua Kabupaten/Kota menindaklanjuti  dengan menyusun rencana aksi pelaksanaan PPKM Berbasis Mikro di wilayahnya.