Hadir di Purworejo, Wamen Tegaskan Pentingnya Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purworejo – Wakil Menteri Agama, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. hadir dalam acara Penguatan Moderasi Beragama dan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di aula MAN Purworejo, Sabtu (9/10). Zainut Tauhid hadir sekaligus memberikan pembinaan kepada peserta kegiatan yang terdiri dari ASN Kankemenag Kabupaten Purworejo, kepala madrasah, kepala KUA, penghulu dan penyuluh dengan total hadirin sekitar 150 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen menyampaikan arahan Presiden bahwa Pembelajaran Tatap Muka di sekolah dan madrasah dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. “Ikhtiar pemerintah dalam menangani covid sangat serius dengan telah digelontorkannya anggaran ratusan trilyun rupiah khusus untuk mengatasi pandemi. Agar ikhtiar tersebut tidak sia-sia, maka langkah ke depan harus diperhitungkan dengan cermat. Salah satunya dengan prokes ketat apabila PTM diberlakukan,” ujarnya. Masih menurut Wamen, vaksinasi merupakan kunci terlaksanya kegiatan. “Kekebalan terbangun dengan vaksin sehingga kegiatan berbagai aspek bisa berjalan kembali.”

Berbicara mengenai moderasi beragama, Wamen menyampaikan bahwa moderasi merupakan modal penting dalam pembangunan kerukunan. “Karena Indonesia sangat majemuk, maka moderasi beragama bisa menjembatani perbedaan internal maupun eksternal umat beragama,” Menurutnya, sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman toleransi beragama yang kurang pas, “Terlalu ke kiri, pemikiran jadi sempit, jihad hanya dimaknai perang. Padahal perang terhadap kebodohan dan kemiskinan itu juga termasuk jihad. Sedangkan terlalu ke kanan malah kebablasan mendukung keberadaan LGBT, pernikahan sejenis. Naudzubillah min dzalik. Sehingga diperlukan penyeimbang yaitu konsep moderasi beragama,”

Terakhir, Wamen berharap ASN Kemenag dapat menjadi garda terdepan dalam diseminasi moderasi beragama di masyarakat. Agar pemahaman masyarakat semakin baik, menjalankan agama dengan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan nilai toleransi. (sgy/bd)