Kepala Kemenag Demak Bacakan Manaqib Sultan Fatah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Kepala Kemenag Demak, membacakan manaqib Sultan Fatah pada kegiatan Pengajian Umum dalam rangka Haul Agung Kanjeng Sultan Raden Abdul Fatah Al Akbar Sayidin Panotogomo ke-519,  Sabtu (15/01/2022).

Sabtu malam kemarin, Takmir Masjid Agung Demak menyelenggarakan Pengajian Umum dalam rangka Haul Agung Sultan Fatah Demak ke-519. Haul ini diselenggarakan dalam rangka mengenang dan menghargai perjuangan Sultan Fatah, Raja Islam pertama di Pulau Jawa, yang berjasa menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa bahkan di Nusantara. Kegiatan ini adalah kali pertama diselenggarakan semenjak merebaknya Covid-19 dua tahun yang lalu. Hal ini disampaikan oleh H. Abdullah Syifa’, selaku Ketua Takmir dalam sambutan.

 “Sudah dua tahun ini kami menyelenggarakan haul dengan sederhana yang kami tempatkan di Paseban Makam Sultan Fatah . Mengingat waktu itu kita masih dilanda pandemi Covid-19 level 4,” ungkapnya.  “Namun alhamdulillah, malam ini kita bisa  mengadakan di Serambi Masjid yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Mudah-mudahan di tahun depan kita bisa menyelenggarakan di alun-alun, kembali seperti biasanya,” harapnya diamini para pengunjung.

Sebagai informasi, pengajian malam itu panitia mengundang dua penceramah, yaitu Maulana Habib Lutfi Bin Yahya dari Pekalongan,  dan KH. Muhammad Dian Nafi’, Pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Solo.

Sudah menjadi tradisi, sebelum penceramah menyampaikan tausiyahnya, dibacakan terlebih dahulu manaqib/biografi Sultan Fatah. Adapun yang mendapat tugas  itu Kepala Kemenag Demak, H. Ahmad Muhtadi.

“ Tujuan diselenggarakannya haul Sultan Fatah pada malam ini adalah, pertama guna menanamkan kecintaan dan keteladanan terhadap Sultan Fatah. Kedua, menumbuhkan hidup yang syar’i atau hidup yang dilandasi semangat Islam. Ketiga, untuk mewujudkan persatuan umat Islam. Dan yang keempat,  adalah sebagai media berdoa atau munajat bersama,” ungkapnya.

Selanjut ia membacakan biaografi/manaqib Sultan Fatah dengan lengkap. Dari manaqib itu dapat diketahui bahwa, Sultan Fatah adalah Raja Demak pertama yang mempunyai gelar Sultan Raden Abdul Fatah Al Akbar Sayyidin Panotogomo. Seorang Amirul Mukminin yang alim , adil serta bijaksana yang memegang pemerintahan selama 40 tahun, mulai 1478 M sampai 1518 M.

Raden Fatah lahir pada tahun 1448 M bertepatan dengan 1370 Saka. Ibunya lebih senang memanggil dengan nama Yusuf. Raden Fatah adalah seorang putra  bangsawan dari Raja Majapahit yang ke-11, yaitu Raden Kerta Bumi atau Prabu Brawijaya ke-5. Nama ibunya Putri Lian atau Putri Campa. Nama kecil Raden Fatah adalah Pangeran Jimbun, dan oleh Adipati Ario Jamas atau Sapu Alam di Palembang diberi nama baru Raden Hasan. Pada saat usia 14 tahun dia berkelana merantau ke Pulau Jawa dan bertemu serta berguru dengan para wali khususnya Kanjeng Sunan Ampel di Surabaya sehingga dia diberi nama Raden Fatah.

Sementara itu, walaupun sebelum acara dimulai sempat turun hujan, namun tak menyurutkan masyarakat membanjiri pengajian yang hanya diselenggarakan sekali dalam setahun itu. Nampak para pengunjung tetap memenuhi serambi serta halaman masjid seakan mengabaikan hawa dingin yang timbul akibat hujan sebelumnya.   Ini tentu tak lepas dari kerinduan mereka mendengarkan tausiyah langsung dari para penceramah yang biasanya diundang oleh panitia. Terlebih penceramah utama malam itu akan hadir Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan. Namun karena sesuatu hal, pengajian yang dihadiri oleh para Alim Ulama, Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda serta Pejabat dan pegawai Kemenag Demak itupun berakhir tanpa kehadiran beliau.(msr/rf)