Demak – Seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (13/05).
Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei, yang merupakan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Ia adalah tokoh yang menjadi pelopor pendidikan bagi kaum pribumi pada masa penjajahan Belanda. Yang mana saat itu pendidikan hanya dinikmati oleh anak-anak keturunan Belanda, sehingga melalui perjuangan Ki Hajar Dewantara anak-anak kaum pribumi pun akhirnya dapat menikmati pendidikan yang layak.
Peringatan ini tidak semata-mata untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, namun lebih ke lahirnya tonggak sejarah rasa nasionalisme dan patriotisme melalui dunia pendidikan. Yang mana melalui Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959 disepakati bersama bahwa 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Upacara peringatan Hardiknas yang biasanya dilaksanakan setiap tanggal 2 Mei tersebut namun tahun ini harus diundur pada tanggal 13 Mei, lantaran bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan libur lebaran. Hal ini sesuai dengan surat edaran dari Kemendikbudristek Nomor 28254/MPK/TU.02.03/2022.
Kemenag Demak pun mengikuti edaran tersebut. Hari ini Jumat (13/05) Kemenag Demak menyelenggarakan upacara peringatan Hardiknas di halaman kantor diikuti Pejabat Struktural, Pengawas Madrasah/PAI, dan seluruh pegawai Kemenag. Bertugas sebagai pembina upacara, Kasubbag TU, Nur Fauzi.
Dalam amanatnya Nur Fauzi membacakan pidato Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim yang mengusung tema “Pimpin Pemulihan Bergerak Untuk Merdeka Belajar”. Tema ini menekankan bahwa kita mampu menghadapi tantangan besar selama dua tahun terakhir, bahkan lebih dari itu kita telah berdiri di garis depan untuk kebangkitan dan pemulihan negeri. Dalam dunia pendidikan, melalui berbagai kebijakan di kurikulum merdeka, telah terbukti membawa perubahan positif khususnya dalam pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan.
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi kawatir dengan test kelulusan karena asesmen kelulusan yang kita gunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, agar kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan”, baca Kasubbag TU.
Nadiem juga mengingatkan dalam pidatonya sebagai penggerak merdeka belajar untuk terus bergerak maju dalam pembangunan kemajuan bangsa. Menurutnya tidak ada alasan untuk behenti bergerak, karena kedepannya masih ada angin dan ombak yang besar serta rintangan yang lebih tinggi.
Jalannya upacara peringatan Hardiknas hari itu pun berlangsung lancar dan penuh khidmat. Sebagai penutup, dibacakan doa yang dipimpin oleh Suyadi, Pengawas Madrasah Kemenag Demak.(msr/rf)