Menuju Kumer Mandiri Berubah, MTsN 2 Sragen Gelar In House Training (IHT)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – Menyongsong tahun pelajaran baru 2023/2024, MTs Negeri 2 Sragen menggelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (Kumer) dengan tema “Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar” pada Selasa-Rabu, 4-5 Juli 2023.

In House Training (IHT) merupakan agenda rutin setiap menyongsong tahun pelajaran baru di MTsN 2 Sragen. IHT adalah pelatihan internal madrasah untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan  sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan untuk memaksimalkan kompetensi guru dalam mengajar.

IHT kali ini memasuki episode 3, setelah sebelumnya digelar IHT pertama  yang dilaksanakan pada 15 juli 2022 dengan materi Implementasi Kurikulum Merdeka. Disambung IHT kedua yang berfokus pada pelaksanaan Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan kelanjutan dari IHT sebelumnya. MTsN 2 Sragen terus berupaya membekali pengetahuan guru agar kegiatan KBM yang menggunakan kurikulum merdeka nantinya dapat berjalan optimal. IHT dilaksanakan selama dua hari. Bertempat di ruang guru, sejumlah 66 guru MTsN 2 Sragen antusias mengikuti IHT. Menghadirkan  narasumber yang sama dengan sebelumnya, seorang praktisi pendidikan, Tri Wahyuni, M.Pd.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Plh. Kepala MTs Negeri 2 Sragen, Drs. H. Sumarna, M.M. Sumarna mengucapkan terima kasih atas antusiasme seluruh guru. “Terima kasih kepada seluruh guru MTsN 2 Sragen, yang antusias mengikuti kegiatan IHT ini meski menyita jadwal liburan bersama keluarga,” ucap Sumarna.

Lebih lanjut, Sumarna menyebutkan bahwa tujuan IHT ini adalah untuk persiapan menghadapi tahun kedua implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah. “Kegiatan ini bertujuan untuk persiapan menghadapi tahun kedua implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah. Ibarat rumah makan, kita itu kokinya. Jadi kita harus meramu resep  pembelajaran dengan baik. Kalau tahun pertama kemarin kita masih melaksanakan Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar, tahun ini kita akan melaksanakan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah. Sehingga kelas VII dan VIII melaksanakan Kurikulum Merdeka secara penuh,” tambah Sumarna.

Hari pertama, narasumber mengajak peserta IHT untuk mengingat kembali materi pada dua episode sebelumnya. Setelah merefresh ingatan peserta tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, dilanjutkan dengan materi tentang penyusunan TP, ATP, KKTP dan modul ajar. Hari kedua, peserta mendapat materi menyusun asesmen pembelajaran.  Setelah penyampaian materi, para guru diberikan kesempatan untuk berdiskusi antar mapel kemudian langsung praktik membuat TP (Tujuan Pembelajaran), ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) dan Modul Ajar serta penyusunan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Diharapkan dengan terlaksananya Kurikulum Merdeka, akan tercipta generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.(zhr/Sua)