Sragen – Berkenaan dengan rencana likuidasi satker MIN pada tahun 2018 dan bergabung ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota maka persiapan sejak dini perlu dilakukan.
Demikian disampaikan perencana Kankemenag Sragen Hj. Sri Mulyani saat memimpin rapat koordinasi persiapan pengelolaan administrasi satker MIN terlikuidasi di Aula 1 Kankemenag Sragen, Rabu (11/10) yang diikuti 34 peserta dari MIN dan pengelola anggaran di Kankemenag Sragen.
“Seperti kita ketahui bahwa Kemenag itu memiliki satker terbanyak di Indonesia, dan mulai tahun 2018 akan ada pengurangan satker, semua MIN akan dilikuidasi dan bergabung ke Kankemenag,” ujar Sri Mulyani.
“Proses likuidasi sudah dimulai sejak tahun 2017 ini, namun hanya beberapa MIN yang dijadikan pilot project, minggu lalu kita telah melangkah dengan belajar ke Kankemenag Sukoharjo yang telah memiliki 2 satker terlikuidasi pada tahun ini, dan hari ini sebagai tindaklanjutnya,” kata Sri Mulyani.
Tahun 2018 nanti di Kabupaten Sragen, MIN yang dilikuidasi sebanyak 9 madrasah. Dengan jumlah satker yang dilikuidasi cukup banyak tersebut langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan Kankemenag Sragen adalah dengan melakukan studi banding dan koordinasi secara intensif dengan MIN yang dilikuidasi baik sebelum maupun setelah keluarnya DIPA definitif.
Hal tersebut dilakukan agar saat memasuki tahun anggaran baru nanti tidak terjadi kendala, sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran berjalan lancar.(ira1/Wul).