Sragen – Perkumpulan Wirausaha Muslim Indonesia (PWMI) bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen mendorong para penyuluh agama untuk melakukan kemandirian usaha dan membentuk jaringan ekonomi untuk kemajuan umat.Kegiatan itu diwujudkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan mandiri yang diikuti 60 orang penyuluh agama non PNS dari 20 kecamatan se Kabupaten Sragen yang dilaksanakan di Aula Kankemenag Sragen, Selasa (10/04).
Dalam sambutan acara tersebut Kakankemenag Sragen, H. Ahmad Nasirin mengungkapkan rasa terimakasih kepada PWMI yang telah mengajak para penyuluh agama untuk melakukan kewirausahaan.
“Secara umum kondisi para penyuluh agama Non PNS masih membutuhkan bantuan secara finansial, untuk itu kami sampaikan terimakasih kepada PWMI, dengan kegiatan ini diharapkan agar para penyuluh agama juga menjadi pelaku usaha,” kata Nasirin. “Selain itu, nantinya akan tumbuh wirausaha – wirausaha muslim baru yang akan ikut membangun ekonomi umat Islam,” tambahnya.
Sementara itu narasumber dari PWMI Jawa Tengah, Arafat menguraikan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat Islam Indonesia, dengan harapan agar kerjasama antar pelaku usaha muslim di Indonesia semakin kuat.
'Kami ingin mengajak para penyuluh agama membangun jaringan distribusi produk-produk kebutuhan sehari-hari yang selama ini sudah dikembangkan PWMI. Penyuluh agama ini tidak membawa produk, tidak menawarkan produk, dan tidak memasarkan produk. Mereka hanya menyarankan masyarakat melakukan kegiatan ekonomi dengan pemberdayaan usaha masyarakat,'' kata kata Arafat.
Dengan sistem belanja melibatkan pelaku usaha muslim dan PWMI, maka diharapkan akan terbangun jaringan usaha muslim yang kuat di tengah masyarakat. Kedepan bila kepercayaan masyarakat tinggi dengan berbelanja di warung tetangga yang bekerja sama dengan PWMI, maka para penyuluh bisa memiliki usaha sambilan, di luar kerjanya sebagai penyuluh (ira/Wul).