Sragen – Kabupaten Sragen adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang beberapa kecamatannya merupakan daerah yang rawan kekeringan. Terlebih pada Bulan Agustus yang diperkirakan merupakan puncak musim kekeringan. Akibat musim kemarau tersebut beberapa kecamatan mengalami kelangkaan air bersih.
Melihat kelangkaan air bersih tersebut para operator data RA/Madrasah Kabupaten Sragen terketuk jiwa sosialnya. Dengan semangat yang tinggi para pengurus forum operator data Kabupaten Sragen ikut mengantarkan 2 tangki air bersih ke Desa Banyurip Jenar, Kamis (09/08).
Ketua pengurus operator data Kabupaten Sragen, Catur Budi Santosa saat mengantarkan bantuan menyampaikan ucapan terimakasih kepada para operator data yang memiliki kesadaran tinggi untuk peduli dengan sesama.
“Sungguh luar biasa teman teman operator, disaat mereka disibukkan dengan pemenuhan data madrasah baik EMIS, Simpatika maupun yang lainnya, mereka tetap memiliki kepedulian kepada sesama. Walaupun mereka kebanyakan Non PNS namun teman teman masih bisa berbagi dengan masyarakat,” ucap Catur dengan bangga.
Sementara itu Kasi Pendidikan Madrasah, Sutopo sangat bangga dengan kegiatan yang diadakan para operator data di RA/Madrasah. Sutopo mengharapkan agar kegiatan sosial semacam ini perlu dilestarikan, dan tentunya dengan tidak melupakan tugas utama mereka sebagai operator data.
“Tugas operator data di RA/Madrasah saat ini cukup berat, karena banyak pemenuhan data yang hars dikirimkan secara cepat dan tepat, itu peran utama mereka. Dengan aktifitas sosial seperti ini tentu kami sangat bangga, ternyata keterbatasan waktu, pikiran dan dana tidak menghalangi mereka untuk berbagi dengan yang membutuhkan,” ujar Sutopo.
Disisi lain masyarakat Banyurip juga mengucapkan banyak terima kasih kepada keluaga operator madrasah kabupaten sragen yang sudah memberikan bantuan air bersih kepada warga bentak.
“Matur suwun njih mas, adoh adoh saking sragen dugi mriki,,mugi mugi gusti ngridani,lemah teles gusti ingkang mbales mas, “ tutur salah satu warga yang sedang mengantrikan jerigen nya untuk mendapatkan air.
Memang di Desa Banyurip, masyarakat sudah sulit untuk mendapatkan air bersih. Walaupun ada sebagian warga yang bisa mendapatkan air bersih, tapi tentu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Sedangkan bagi masyarakat yang tidak mampu tentu tak mampu merogoh kocek untuk mendapatkan air bersih tersebut, dan hanya menunggu bantuan air bersih dari luar daerah.
Pendidikan social sangat tampak disini. Walaupun tidak saling kenal antara warga dan keluarga besar operator tetapi itu tidak menutup jiwa sosial dari keluarga besar operator untuk saling berbagi. Tercatat ssampai pukul 15.00 WIB tadi sudah enam belas ribu liter air sudah masuk ke Desa Banyurip. Harapanya akan terlaksana lagi kegiatan social seperti ini. Walaupun Cuma sedikit nominal yang bisa diberikan, tetapi jiwa sosial yang terbentuk dan semangat , kekompakan para operator inilah yang menjadi targetnya.
Pada akhir kegiatan penyaluran bantuan, Rismawan yang merupakan bendahara forum operator data berjanji untuk selalu melakukan kegiatan sosial semacam ini sebagai wujud pendidikan karakter yang selama ini sudah menjadi komitmen semua madrasah. Hal tersebut sesuai slogan yang didengungkan yakni Madrasah Hebat, Madrasah Bermartabat. (wiy-ira/Wul)