Rembang – Kabar baik bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum yang sudah mengikuti pre-test Pendidikan Profesi Guru (PPG). Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rembang, H. Ridwan menjanjikan akan mengupayakan 217 guru PAI yang belum mendapatkan kuota PPG akan mendapatkan APBD perubahan tahun 2023 dan APBD tahun 2024.
Ridwan mengutarakan hal tersebut dalam Forum Discussion Group (FGD) yang digelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Rembang pada Kamis (16/3/2023) di Sungkai Room, Hotel Pollos Rembang. Ridwan mengatakan, sebagai wakil rakyat, pihaknya memahami betul suka duka pendidikan. “Kebetulan saya ini dosen. Dan saya concern di dunia pendidikan. Kalau ada yang demo tentang pendidikan, saya yang maju paling depan menemui mereka,” kata Ridwan.
Pihaknya mengerti, bahwa 217 guru PAI yang sudah mengikuti pre-test PPG sangat berharap bisa mengikuti PPG. “Kami upayakan, agar 217 bisa dianggarkan pada anggaran perubahan 2023, dan sisanya akan kami upayakan mendapatkan APBD induk tahun 2024,” kata Ridwan.
Sontak, janji Ridwan ini disambut gembira oleh sekitar 40 peserta yang hadir dalam FGD ini. “Kami mengucapkan terima kasih, Bapak Dewan mau mendengarkan aspirasi kami. Kami ini termasuk yang sudah mengikuti PPG tahun kemarin. Kami berterimakasih Pemkab sudah memfasilitasi kami ikut PPG. Tapi kami juga memikirkan nasib teman-teman kami yang belum bisa ikut PPG. Kami berharap,” kata salah satu peserta, Aris Shoimin.
Bersinergi
Ketua Tim PAI pada SMA/SMALB/SMK Bidang PAI Kanwil Kmeenag Jateng, Afifatun mengatakan, Kemenag telah mengupayakan kesejahteraan guru PAI dengan menyalurkan TPG PAI. “Tahun 2022, kami telah menyalurkan TPG PAI PNS sebanyak Rp413.958.330.000. Sementara guru non PNS sebanyak Rp107.112.504.000,00. Guru itu dari berbagai macam latar belakang, baik yang berSK Kemenag, Pemkab, Pemrprov, hingga Yayasan. Semua kita layani tanpa pilih kasih,” kata Afifatun.
Kepala Kemenag Rembang, M. Fatah mengatakan, kesejahteraan guru PAI, tak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kemenag saja, namun juga pihak lain, termasuk DPRD Rembang. “Kita tidak bisa berdiri sendiri, namun harus bekerja sama, terutama dengan DPRD,” ungkap Fatah.
Fatah berharap, pernyataan Ridwan akan benar-benar terealisasi. Sebab, jika setahun hanya mendapatkan kuota 13-15 guru PAI bisa ikut PPG, itu artinya masa tunggunya bisa sampai 15 tahun.
“Kami ini sangat berharap kepada Dewan yang mengetok palu bisa mewujudkan harapan guru-guru PAI,” ungkap Fatah.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang, Khoironi mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Kemenag dan DPRD untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru-guru PAI.
Kasi PAI Kemenag Rembang Sarip mengatakan, jumlah guru PAI yang belum mengikuti PPG ada 230 orang. 13 guru di antaranya sudah mendapatkan kuota dari APBD untuk ikut PPG tahun 2023. Sehingga masih ada siswa 217 guru.
“Kami berharap Bapak Ridwan selaku yang mengusulkan dan memutuskan anggaran bisa memfasilitasi ini,” kata Sarip.
Untuk diketahui, guru PAI yang lolos PPG akan berkesempatan mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG). 217 guru yang belum mendapatkan kuota PPG tersebut merupakan guru PAI yang ber-SK Dindikpora Kabupaten Rembang. — iq/rf