Rembang – Prihatin dengan masalah narkoba yang tak kunjung usai, Bupati Rembang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi barang haram ini. Penegasan tersebut disampaikan dalam Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta peredaran narkoba yang digelar Rabu (19/4) di aula Setda Rembang.
Acara ini diselenggarakan oleh Bidang Bintal Pemprov Jawa Tengah bekerjasama dengen Pamerintah Kabupaten Rembang. Dalam penyelenggaraannya, Pemkab Rembang menggandeng Kementerian Agama Kabupaten Rembang untuk menghadirkan sebanya 150 orang. Peserta tersebut terdiri atas penyuluh agama fungsional maupun non PNS, pengasuh ponpes, ta’mir masjid, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Sebelum membuka acara, Bupati meminta masyarakat untuk menghindari narkoba, baik dalam penggunaan maupun peredarannya. “Sekarang ini narkoba sudah merambah di masyarakat, sekolah, hingga pesantren. Penggunanya mulai dari dewasa hingga anak-anak,” ujarnya.
Menurut Bupati, fenomena ini patut menjadi perhatian yang serius bagi masyarakat. Oleh karena itu, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengasuh ponpes, dan penyuluh agama diminta untuk bersinergi melawan peredaran narkoba.
Kasi PD Pontren Kankemenag Kabupaten Rembang, Musthofa yang turut menjadi panitia pelaksana mengatakan, kegiatan ini sangat efektif untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat akan bahaya narkoba.
“Narkoba itu bahan yang terselubung. Kehadirannya laten. Bisa muncul sewaktu-waktu dan tidak mengenal sasaran konsumennya. Bahkan lingkungan pesantren bisa saja terserang narkoba,” kata Musthofa.
Oleh karena itu sikap waspada harus dimiliki oleh semua masyarakat Rembang. Utamanya anak-anak dalam menjaga makanan anak-anak. Juga kepada pengasuh pesantren. “Kami imbau berhati-hati. Sebab kita bisa saja tidak tahu apakah santri sudah mengonsumsi narkoba atau belum. Kita tidak boleh lengah,” tandasnya.(ss/bd)