Fahimi : Perlu Kesabaran dalam Mensikapi Aturan Maktab

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Makkah — Rangkaian pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekkah tidak bisa dilepas dari peran maktab. Mantap bisa dikatakan sebuah syirkah atau perusahaan yang mengurusi seluruh akomodasi jemaah haji selama tinggal di Mekkah maupun pelaksanaan Armuzna.

Ketua Kloter SOC 09, Ahmad Fahimi mengatakan, maktab yang melayani jemaah haji asal Indonesia tergabung dalam muthawif Asia tenggara. “Ada banyak maktab yang melayani muthawif Asia tenggara. Untuk jamaah haji yang tinggal di jadwal atau sektor 4 dilayani oleh maktab 24 sampai 35. Setiap satu maktab mengurusi sekitar 4 sampai 6 kloter. Untuk pelaksanaan armusna ini total pelaksanaannya diurus 100% oleh maktab,” jelas Fahimi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).

Terkait maktab, pemerintah Indonesia tidak bisa banyak ikut campur hanya mengawasi dan memberi masukan serta saran. Salah satunya adalah proses pemberangkatan jemaah haji dari hotel menuju ke Arafah. “Memberangkatkan sekitar 20.000 lebih jamaah dalam satu hari dan satu wilayah bukanlah persoalan yang mudah. Perlu koordinasi kerjasama dan kesabaran semua pihak,” kata Fahimi.

Sehari sebelum pemberangkatan jamaah menuju Armuzna, semua ketua kloter telah dikumpulkan oleh Kepala Sektor, Ahmad Ridhani untuk melakukan rapat koordinasi. “Dari hasil rapat koordinasi diputuskan bahwa proses pemberangkatan jamaah akan dimulai pukul 07.00. Masing-masing kloter dari satu maktab akan menentukan urutan kloter berapa yang akan diberangkatkan terlebih dahulu,” lanjut Fahimi.

Biasanya kloter dalam satu maktab akan mengadakan undian untuk menentukan urutan keberangkatan. Akan tetapi ketika PPIH Arab saudi baik yang dari sektor maupun kloter sudah mengatur dan menata proses keberangkatan sedemikian rupa hal tersebut, sering dimentahkan oleh pihak maktab. Tiba-tiba maktab memberitahukan bahwa keberangkatan bus dimulai pukul 10.

“Banyak maktab yang memberitahukan jadwal keberangkatannya secara mendadak akhirnya banyak jamaah yang terlalu lama menunggu di lobi. Ada juga maktab tetap sesuai jadwal 07.30. tetapi mereka memberangkatkan jamaah kadang tidak sesuai dengan kloternya asal dalam satu maktab maka jamaah yang kelihatan duduk-duduk akan disuruh naik,” lanjut Fahimi.

Hal-hal ini tentu saja memerlukan penanganan ekstra bagi para petugas kloter maupun petugas PPIH agar bisa mengatur jemaah dengan tertib. “Semua jamaah pasti akan terangkut semua ke Arafah dan pasti akan bertemu dengan kelompoknya. Hanya saja kadang jamaah tidak sabar dalam menunggu sehingga cenderung berebut,” ungkap Fahimi.

Untuk mengantisipasi hal ini, Kepala Sektor 4 daerah kerja Madinah Bapak Ahmad Ridani menginstruksikan kepada seluruh ketua kloter agar tidak menurunkan jamaah dulu ke lobi apabila bus belum datang. “Cukup ketua kloternya yang turun dulu untuk menunggu datangnya bus dan apabila bisnya datang maka ketua kloter segera memerintahkan rombongan mana yang lebih dahulu untuk diberangkatkan untuk diturunkan di Lobi,” ujar Ahmad ridani.

“Untuk persiapan Armuzna ini, Pihak PPIH dalam hal ini tidak bisa berbuat apa-apa karena semuanya adalah tanggung jawab maktab,” tambah Gus Nadif sebagai seksi Bimbad sektor 4.

Sekali lagi untuk mensikapi hal ini diperlukan kesabaran dari semua pihak baik petugas maupun jamaah haji.

Makkah, 7 Juli 2022

Kontributor : Ahmad Fahimi

Editor : Shofatus Shodiqoh/rf