Sulang – Tiga filosofi Api Unggun bagi pramuka dipaparkan oleh wakil Kepala Bidang Kesiswaan dalam upacara api unggun, Jum’at, (1/8/23).
Upacara yang dilaksanakan pada malam Perjusa di MTs N 3 Rembang juga berlangsung sangat khidmad dan tenang. Dengan hanya diterangi nyala api unggun menambah suasana menjadi hening dan menentramkan.
Chairur Rohmad yang bertindak sebagai Pembina upacara penyalaan api unggun membeberkan tiga filosofi dari api yang di sakralkan dalam kegiatan pramuka.
“Ada tiga filosofi dari nyala api unggun yang pertama adalah Kesatuan dan Kebersamaan, Api unggun sering kali dianggap sebagai simbol kesatuan dan kebersamaan. Saat orang berkumpul di sekitar api unggun, perasaan persaudaraan dan koneksi manusia ditingkatkan. Ini mewakili bagaimana manusia merasa lebih dekat satu sama lain saat berbagi pengalaman bersama di bawah langit terbuka,” katanya.
Yang kedua adalah Keberanian dan Keteguhan. Api unggun adalah sumber cahaya dan panas di tengah gelapnya malam. “Ini melambangkan keberanian dan keteguhan manusia dalam menghadapi masa sulit. Ketika kita berkumpul di sekitar api unggun, kita mengatasi ketakutan akan kegelapan dan ketidakpastian,” lanjutnya.
“Dan yang terakhir adalah Kreativitas dan Inspirasi, Beberapa orang menemukan inspirasi dan kreativitas saat duduk di depan api unggun. Suara gemerisik kayu dan cahaya yang menyala dapat merangsang pikiran dan membantu meresapi ide-ide baru,” paparnya.
Dalam kegiatan penyalaan api unggun ini juga ditampilkan berbagai jenis pentas seni yang disuguhkan oleh setiap regu dari peserta perkemahan. —burhan/iq/Sua