Sragen – Sekitar 400 guru Raudlatul Athfal yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA), berbondong-bondong berdatangan di Taman Krido Anggo yang berlokasi tepat di depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Rabu (25/10). Guru-guru RA tersebut berdandan dengan kreasi mereka dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun IGRA ke 15.
Ketua IGRA Kabupaten Sragen, Robikah menjelaskan bahwa pada HUT IGRA ke 15 ini mengambil tema “Kita Lestarikan Permainan Tradisional”, hal tersebut untuk menggugah kecintaan pada permainan warisan bangsa yang sudah mulai punah.
“Saat ini anak-anak kita sudah banyak yang tidak bisa bahkan melupakan permainan tradisional yang merupakan warisan para orang tua kita dahulu, untuk itu kami berupaya mengenalkannya kembali melalui para guru RA. Bahkan banyak guru RA terutama yang masih muda juga sudah tidak mengenal”, jelas Robikah.
Robikah juga mengungkapkan bahwa untuk HUT IGRA tahun ini diupayakan semeriah mungkin, agar masyarakat semakin mengenal RA, karena masyarakat luas masih hanya mengenal TK.
“HUT IGRA kami buat meriah agar masyarakat tahu keberadaan IGRA dan RA, diawali dengan pawai yang dimulai dari depan Kankemenag Sragen dan berakhir di GOR Diponegoro Sragen tempat peragaan dan pengenalan permainan tradisional,” ujar Robikah. “Dan untuk membangkitkan kepedulian kepada sesama, saat pawai kami berikan sembako kepada para tukang parkir dan tukang becak di sepanjang jalan yang kami lalui,” imbuhnya.
Sementara itu H. Pasmin, Ketua Pokjawas Madrasah yang mewakili Kakankemenag Sragen, dalam sambutannya mengatakan kebanggaannya atas kiprah RA dan IGRA di masyarakat.
“Terimaksih kepada IGRA yang telah ikut menguri-uri permainan tradisional,” kata H. Pasmin. “Bahkan permainan tradisional itu punya keunggulan dibandingkan permainan modern, selain asyik dan murah juga bisa membentuk karakter dan menyehatkan” ungkapnya.
Acara tersebut selain dihadiri pejabat dilingkungan Kankemenag Sragen, juga dihadiri Camat dan Kapolsek Sragen. Dalam kesempatan itu setiap kecamatan memeragakan 2 (dua) permainan tradisional dan tari tradisional. Selanjutnya acara semakin meriah dengan pembagian doorprize kepada peserta yang beruntung. (robikah-ira1/Wul)