081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kasubbag TU Paparkan “Merdeka Belajar” di Hadapan Guru dan Pegawai MTs N 1 Demak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Dalam kurikulum belajar,  anak tidak boleh ada tekanan maupun paksaan dari guru untuk memenuhi capaian belajar. Mereka harus merasa senang dalam belajar dan tidak dalam keterpaksaan. Demikian disampaikan Kasubbag TU, Nur Fauzi, dalam acara pembinaan yang diselenggarakan MTs Negeri 1 Demak, Kamis (15/09).

H. Nur Fauzi hari itu hadir dalam kapasitasnya mewakili Kepala Kantor. Kehadirannya disambut Kepala Madrasah, H. Asroni beserta Kepala TU dan Waka Humas. Setelah transit beberapa saat, selanjutnya H. Nur Fauzi dipersilahkan menuju ruang guru untuk memberikan pembinaan dan pengarahan kepada guru dan pegawai.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak Kasubbag TU di madrasah kami. Alhamdulillah MTs Negeri 1 Demak hingga saat ini terus mengalami peningkatan prestasi baik bidang akademik maupun prestasi non akademik. Ini merupakan hasil kerja keras teman-teman semua untuk menjadikan madrasah kami lebih unggul dan berprestasi,” lapor Asroni dalam sambutan.

“ Selanjutnya, pada saatnya nanti mohon Bapak berkenan memberikan pembinaan kepada kami, sehingga kedepan prestasi dan pelayanan mereka menjadi lebih baik,” pinta orang yang 6 bulan sebelumnya menajabat sebagai Kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang itu.

Menuruti permohonan Kepala Madrasah, setelah sekedar menyapa para guru dan karyawan, Kasubbag TU pun menyampaikan materi pembinaannya. Seakan tak ingin melewatkan momen yang baik itu, ia memberikan motifasi kepada mereka untuk terus melakukan perubahan, baik pada proses pengajaran maupun konsep pembelajaran.

“Penerapan Kurikulum  Merdeka merupakan ikhtiar pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Memerdekakan anak dalam belajar berarti tidak boleh ada tekanan maupun paksaan dari guru untuk memenuhi capaian belajar. Mereka harus merasa senang dalam belajar dan tidak dalam keterpaksaan,” jelasnya.

Nur Fauzi juga berharap Madrasah yang saat ini memiliki 907 orang siswa itu, supaya memiliki  ciri khas yang menjadi unggulan tersendiri dibanding madrasah yang lain. “Dengan demikian masyarakat semakin tahu kelebihan madrasah ini,” tuturnya.

Nampaknya permintaan itu pun telah gayung bersambut. Berbagai prestasi telah diraih baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. Bahkan, madrasah yang saat ini memiliki 907 siswa ini telah membuka kelas unggulan Bidang Sains maupun Bidang Tahfidz sejak tahun 2016 silam.

Dan untuk menunjang program unggulan bidang tahfidznya, di tahun 2021 yang lalu madrasah ini mendapat bantuan gedung baru lantai 3 dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk boarding school. Sehingga tak pelak lagi, bila saat ini madrasah yang berada di wilayah Kecamatan Mranggen ini, telah menjadi pilihan pertama bagi para orang tua dalam mempercayakan pendidikan anak-anaknya.(msr/rf)

Skip to content