Lestarikan Budaya Lokal, Siswa RA diajak Praktik Membatik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Ratusan siswa RA Masyithoh, Rembang memenuhi showroom batik tulis Lasem, milik salah satu pengusaha batik di Lasem. Mereka tampak bergembira melihat aneka motif batik dengan corak yang khas dan berwarna-warni. Usai melihat-lihat batik, mereka lantas diajak oleh guru untuk praktik membuat batik di ruang produksi.

Kunjungan ke batik tulis Lasem di Desa Babagan, Lasem ini diadakan pada Rabu (10/04). Kepala RA Masyithoh, Marliyah mengatakan, kegiatan ini diadakan dalam rangka puncak tema ‘Alam Semesta’ yang merupakan salah satu materi pembelajaran di kelas.

“Kegiatan ini diikuti oleh 155 siswa-siswi RA Masyithoh, baik kelompok A maupun B. Kami sengaja memilih sentra batik Lasem sebagai tujuan kunjungan karena Batik Lasem merupakan kerajinan yang memanfaatkan bahan-bahan alam untuk pewarnaan,” jelas Marliyah.

Dengan kunjungan ini, siswa diharapkan mengerti tentang proses membatik. Mulai dari menyiapkan kain, proses mencanting, mewarnai, nglorot, dan lainnya. Ketika berparktik mencanting, masing-masing siswa didampingi oleh satu pengrajin.

Marliyah berharap, selain memberikan pengetahuan tentang proses membatik, siswa diharapkan dapat mencintai dan melestarikan budaya lokal, yaitu batik tulis Lasem. “Kami mengajak siswa-siswi untuk bangga mempunyai produk khas lokal tapi sudah mendunia, yaitu batik Lasem,” kata Marliyah.

Dukungan Penuh Kemenag

Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah mengatakan, Kemenag mendukung penuh upaya pemerintah Kabupaten Rembang dalam mengembangkan produk batik. Beberapa madrasah telah mengadakan prakarya Batik Karnival yang sering ditampilkan dalam pertunjukan tingkat Kabupaten.

“Kami mendorong madrasah untuk terus berkarya mengembangkan batik Lasem. Ssehingga karya mereka bisa dikenal hingga Internasional,” ujar Atho’illah. (iq/gt)