Mbah Mun: Perjalanan Kemerdekaan Indonesia Sangat Panjang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – KH Maimun Zubair menandaskan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengalami perjalanan yang paling panjang dalam memperjuangkan dan merebut kemerdekaan. Mbah Mun juga mengatakan, awal kebangkitan bangsa ini diperjuangkan oleh pemuda pada bulan Oktober melalui Hari Kebangkitan Nasional dan momen Sumpah Pemuda.

Demikian disampaikan Mbah Mun dalam  acara Safari Ramadhan bersama Kapolri, Tito Karniawan yang berlangsung di Ponpes asuha Gus Mus, Riyadlotut Tholibin, Leteh, Rembang, Selasa, (6/6) sore. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, didampingi Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah turut hadir di acara ini. Selain itu juga Kapolda Jawa Tengah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, jajaran Forkominda Rembang, tokoh ulama dan masyarakat sekitar.

“Tidak ada di dunia ini yang mengalami perjalanan panjang untuk merebut kemerdekaan seperti bangsa Indonesia. Bangsa ini merupakan bangsa yang dirahmati Allah. Karena Indonesia akhirnya memperoleh kemerdekaan, itu merupakan sebuah simbol nikmat,” kata Mbah Mun.

Mbah Mun mengatakan, Oktober juga merupakan momen hijrah Nabi Muhammad Saw menuju Madinah. “Kanjeng Nabi mendirikan negara Madinah juga terjadi pada bulan Oktober,” kata Mbah Mun.

Oleh karena itu, Mbah Mun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga asal tunggal Indonesia, yaitu Pancasila. Karena sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan sangat panjang dan berat.

Sementara, Tito Kurniawan mengungkapkan, pasca era reformasi, kebebasan masyarakat untuk berorganisasi dan berideologi sangatlah terbuka. Sehingga, muncul dampak negatif, yaitu muncul ideologi yang berdampak tidak baik bagi negara Indonesia. “Kita lihat, bagaimana upaya untuk mengganti ideologi Pancasila, juga bagaimana isu primordialisme juga mulai muncul di permukaan. Seharusnya semua perbedaan itu dipertemukan dalam satu kepentingan yang sama, yaitu Pancasila,” katanya.

Diungkapkan Tito pula, Indonesia adalah bangsa yang unik. Karena sebagian penduduknya muslim, tapi masih dalam kondisi yang aman. Hal ini sangat berbeda ketika Preside Afganisthan, di mana penduduknya 90 % adalah Islam, namun terjadi perang. Sehingga pembangunan di negara itu tidak berjalan,” paparnya.

Tito berharap, ulama-ulama di Rembang bisa menyejukkan dan meneduhkan masyarakat, bukan hanya untuk masyarakat Rembang, namun seluruh rakyat Indonesia.

Kakanwil secara khusus berkunjung ke Gus Mus untuk menghadiri kegiatan Safari ini bersama -sama dengan Gubernur Jawa Tengah dan jajarannya. Selain itu juga bersilaturahim kepada Gus Mus dan Mbah Mun. Usai Magrib, Kakanwil kembali pulang ke Semarang untuk melanjutkan tugas.– ss/bd