Sragen – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara di lingkungan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah mengadakan pembinaan dan bimbingan teknis kepada penyusun laporan keuangan di Aula Kankemenag Sragen, Jum’at (13/10).
Kegiatan yang diikuti sebanyak 36 peserta dari pengelola laporan keuangan dan BMN pada madrasah negeri dan Kankemenag Sragen dan Karanganyar tersebut dibuka oleh Kakankemenag Sragen, H. Ahmad Nasirin dan dengan narasumber dari Kanwil Kemenag Jateng dan Biro Keuangan dan BMN Kemenag RI.
Ahmad Nasirin menjelaskan bahwa tantangan Kementerian Agama ke depan sesungguhnya semakin besar dan kompleks, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis.
Dalam arahannya kepada peserta rakor, Kakankemenag menyampaikan beberapa langkah strategis menghadapi tantangan tersebut, yaitu: pertama, dengan jumlah Satker Kementerian Agama sebanyak 7.026 Satker, yang merupakan jumlah satker kementerian terbesar di Indonesia, dibutuhkan komitmen bersama untuk benar-benar memahami dan menjalankan regulasi di bidang tata kelola keuangan dan BMN sehingga tidak ada lagi permasalahan yang bisa menimbulkan nilai negatif pada kriteria penilaian opini BPK RI.
“Langkah kedua, pengelola keuangan/ BMN dan operator hendaknya memahami regulasi tentang pelaporan keuangan/BMN,” ujar Nasirin. Langkah ketiga yakni segera melakukan inventarisasi dan penilaian aset.
“Langkah selanjutnya adalah, Kompetensi SDM harus terus ditingkatkan, melalui berbagai penyelenggaraan diklat/ pembinaan tata kelola keuangan dan BMN serta penyusunan laporan keuangan, seperti hari ini,” lanjutnya.
Terlebih pada tahun 2018 nanti seluruh satker MIN baik di Sragen dan Karanganyar akan dilikuidasi dan bergabung dengan Kemenag Kabupaten, sehingga tentu persiapan yang serius menghadapinya.
“Tahun depan 20 MIN di Sragen dan 3 MIN di Karanganyar akan bergabung dengan Kemenag Kabupaten, ini perlu disiapkan secara serius, untuk Sragen kami telah adakan koordinasi dan studi banding ke Sukoharjo,” jelas Kakankemenag.
“Dengan langkah-langkah strategis tersebut, saya dan kita semua yakin bahwa pengelolaan laporan keuangan dan BMN di Kemenag, khususnya di Sragen dan Karanganyar akan berjalan tertib dan tidak ada persoalan,” kata Nasirin (ira1/Wul