Penyuluh Agama Islam Harus Pahami Peta Konflik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Perkembangan masyarakat menuntut terjadinya perubahan sosial dan mempengaruhi kualitas keagamaan seseorang. Semakin heterogen kehidupan masyarakat semakin tinggi pula peta konflik sosial dalam masyarakat. Hal itu ditegaskan, Kasi Bimas Islam, Muh Yusuf dalam pembinaannya dihadapan 22 Penyuluh Agama Islam PNS Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten yang bertempat di Abdul Basir Delanggu, Klaten (17/4).

Menurut Yusuf, penyuluh agama Islam adalah para juru penerang penyampai pesan bagi masyarakat mengenai prinsip-prinsip dan etika nilai keberagamaan yang baik, sehingga sudah seyogyanya menyampaikan bahasa agama dengan kalimat yang mudah dipahami.

“Sampaikan walau pun satu ayat,” ujarnya.

Bukan hanya itu, sambung dia, para penyuluh agama islam juga harus memiliki kekuatan untuk mendeteksi setiap permasalahan di lingkungan kerjanya sehingga nilai-nilai kondusifitas wilayah akan kerawanan sosial tetap terjaga.

“Mereka harus pahami peta konflik masyarakat,” tegas Yusuf.

Penyuluh Agama Islam sebagai leading sector bimbingan masyarakat Islam, memiliki tugas dan kewajiban yang cukup berat dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Diharapkan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai penyuluh agama Islam dan dalam upaya peningkatan profesionalitas kerja penyuluh agama Islam, penyuluh harus mampu membuat program kerja dan melakukan evaluasi atau laporan yang tepat waktu.

Selain itu, Penyuluh agama Islam merupakan ujung tombak dari Kementerian Agama dalam pelaksanaan tugas membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir bathin.

“Hasil akhir yang ingin kita capai, pada hakekatnya ialah terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman mengenai agamanya secara memadai yang ditunjukkan melalui pengamalannya yang penuh komitmen dan konsisten seraya disertai wawasan multi kultural untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis dan saling menghargai satu sama lain,” harap Yusuf.

Untuk itulah, Kementerian Agama terus mendorong agar para penyuluh agama Islam dapat terus mengasah kemampuannya, sampaikan dengan penuh kesejukan agar tercipta kerukunan umat beragama tanpa adanya konflik di masyarakat.(ab_aj/Wul)