Klaten-Kelulusan adalah pintu pertama untuk mengapai cita-cita. Setelah ini ada yang melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Karenanya kami himbau jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak perlu dan nantinya malah merugikan diri sendiri maupun orang lain, lebih baik gunakan hal bermanfaat dan bersyukur atas hasil yang dicapai dalam merayakan kelulusan.
Himbauan tersebut disampaikan oleh Kepala MTsN Jatinom, Sunyata dalam acara pembinaan bagi siswa kelas IX dalam mengadapi kelulusan yang akan dilaksanakan pada 2 Juni 2017. Sebanyak 267 siswa mengikuti acara pembinaan yang bertempat di Masjid Nurul Ilmi MTsN Jatinom, Rabu (31/5).
Sunyata mengatakan, kelulusan memberikan deskripsi mengenai hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan dan manfaat UN (Ujian Nasional) di antaranya hasil UN akan digunakan untuk pemetaan mutu program pendidikan dan/atau satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.
“Untuk itulah siswa yang telah lulus boleh merasakan euforia kelulusan namun harus bersyukur dan tidak boleh berlebihan, apalagi konvoi di jalan, yang jelas-jelas tidak sesuai dengan ciri sekolah madrasah”, tegas Sunyata.
Madrasah harus berbeda dengan sekolah umum lainnya, jangan sampai melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan. Madrasah harus lebih baik, imbuhnya.
Hal senada disampaikan Wiraden, dari Polsek Jatinom, kepolisian mengimbau agar pelajar tidak melakukan konvoi, aksi cat dibaju dan yang lainnya pada saat pengumuman hasil Ujian Nasional/kelulusan.
“Sekolah-sekolah dapat membuat acara tersendiri khusus bagi siswanya, sehingga konsentrasi mereka tidak tertuju pada konvoi”, harap Wiraden.
Lanjut Wiraden menjelaskan pelarangan konvoi anak sekolah, apalgi untuk merayakan kelulusan karena dikhawatirkan dapat mengganggu ketertiban dan bisa melanggar aturan.
“Anak sekolah tidak boleh konvoi, karena akan mengganggu ketertiban. Bila ada akan ditindak tegas. Yang jelas dalam rangka merayakan kelulusan tidak boleh dengan cara melanggar aturan”, tuturnya.
Apalagi MTsN Jatinom merupakan madrasah tsanawiyah unggulan di Klaten, harus bisa menjadi contoh dan teladan bagi sekolah yang lainnya, agar masyarakat semakin  menaruh simpati dengan prestasi yang tinggi di MTsN Jatinom.(ny_aj/Wul)