Sragen-Manasik haji adalah suatu bentuk latihan dalam menunaikan ibadah haji yang terdiri dari teori – teori dan praktik. Manasik haji bertujuan untuk melatih diri agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah di sana, serta sebagai penyesuaian dengan segala hal yang akan kita gunakan selama beribadah haji sehingga saat menunaikan ibadah haji tidak lagi merasa kebingungan atas tata cara pelaksanaannya.
Berkenaan itu Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kankemenag Sragen mengadakan bimbingan manasik haji kepada seluruh jemaah calon haji Kabupaten Sragen. Kasi PHU Kankemenag Sragen, Kuri Ilmiyati menjelaskan bahwa Kabupaten Sragen pada tahun 2018 ini memberangkatkan 893 orang. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman jamaah diadakan manasik haji tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Demikian disampaikan Kuri Ilmiyati di sela sela kesibukannya menyampaikan materi pada manasik haji di Aula 2 Kankemenag Sragen, Kamis (28/06).
“Agar para jamaah calon haji bisa memahami rangkaian ibadah haji yang akan dijalaninya, semua jamaah kami wajibkan untuk mengikuti bimbingan yang kami adakan, walaupun mungkin mereka telah mengikuti bimbingan melalui KBIH, tapi regulasi dan ketentuan lain dari pemerintah harus kami sampaikan secara langsung, sekaligus mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang haji,” kata Kuri Ilmiyati.
“Manasik haji tingkat kecamatan dilaksanakan mulai Senin 25 Juni sampai 1 Juli nanti pada 8 titik, sehingga ada beberapa kecamatan yang digabung menjadi satu, seperti di Aula ini yang terdiri dari 3 Kecamatan, yakni Sragen, Tangen dan Gesi. Puncak kegiatan manasik haji ini nanti pada 3 dan 4 Juli berupa pembekalan terakhir atau manasik haji tingkat kabupaten,” tambahnya.
Kasi PHU perempuan pertama di Kankemenag Sragen ini juga menambahkan bahwa untuk manasik haji tingkat kecamatan melibatkan pejabat dan tokoh agama setempat, sedangkan untuk tingkat kabupaten akan menghadirkan Kakanwil Kemenag Jateng dan mengundang Bupati Sragen serta pejabat lain di tingkat Kabupaten. (ira/wul)