Sosialisasi Rintisan KMB, Upaya Pupuk Kerukunan Dalam Keberagaman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Jeblog merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanganom ada tiga agama, yaitu Islam, Katolik, Kristen, dan juga tiga tempat ibadah. Ketika ada kegiatan apapun, warganya bersatu padu, tidak ada gesekan dan saling membantu, dan rukun bersama-sama.

Keberagaman dan kerukunan serta kerja sama yang baik antar umat beragama tersebut, desa Jeblog ditetapkan sebagai rintisan KMB (Kampung Moderasi Beragama).

Hal tersebut disampaikan Much. Sarif Anwar yang merupakan Ketua Tim Pokja Kampung Moderasi Beragama sekaligus Kepala KUA Kecamatan Karanganom dalam kegiatan Sosialisasi Perintisan KMB, Senin, (10/7) di Taman Wisata Latar Ombo, Nglorogrejo, Jeblog, Kec. Karanganom.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Jeblog Henry Prakosa, Kepala KUA Karanganom Much. Sarif Anwar, toga Islam, Kristen,dan Katolik, tokoh masyarakat, tokoh ormas keagamaan, Penyuluh Agama Islam, dan ibu-ibu PKK Desa Jeblog.

Kabupaten Klaten pluralis dari segi agama, social, ekonomi, budaya, dan politik. Kondisi ini memberi  peluang terjadinya konfik di masyarakat. Sehingga perlu upaya-upaya identifikasi permasalahan dan tawaran solusinya sebagai strategi penguatan moderasi beragama menuju rintisan kampung moderasi beragama. Ini adalah inovasi yang kreatif dan aplikatif dalam kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang diselenggarakan oleh Bimas Islam Kemenag Klaten melalui para penyuluh agama.

“Rintisan desa sadar kerukunan, desa atau kampung moderasi beragama sebagai percontohan bagi masyarakat tentang urgensi dalam upaya pupuk kehidupan guyup rukun dalam keberagaman dan tidak didasarkan semata-mata pada mayoritas dan  minoritas tapi berbasis kemanusiaan bahwa semua manusia itu ciptaan Tuhan,” tandas Sarif.

Ada tiga catatan penting, yaitu: Pertama, kebijakan tentang moderasi beragama yang melahirkan inovasi kreatif rintisan terbentuknya kampung moderasi beragama adalah strategi cerdas yang implementatif untuk membumikan moderasi beragama ditingkat masyarakat paling bawah/ kampung. Kedua, kerjasama, koordinasi dan sinergitas antara PKUB desa dan penyuluh agama adalah strategi yang keren dan efektif untuk       merintis, membentuk, dan memberdayakan kampung moderasi beragama.

“Sedangkan yang ketiga, upaya Kementerian Agama ini diharapkan menjadi Role Model penguatan moderasi beragama tingkat desa atau kelurahan yang akan melahirkan kampung moderasi beragama,” jelasnya.

Selanjutnya Kepala Desa Jeblog Henry menyampaikan, bahwa kerukunan umat beragama di Desa Jeblog sangat tinggi toleransinya. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan diikuti oleh semua agama. Kerja sama dan saling bantu pernah dilakukan, misalnya warga nonmuslim membantu keamanan dalam pelaksanaan takbiran.

“Toleransi dan kebersamaan ini sangat tepat untuk menjadikan Desa Jeblog  sebagai Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Klaten. Hal ini juga merupakan kerja sama antara FKUB dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan peningkatan di bidang ekonomi yang menitikberatkan pada pertanian dan peternakan. Sehingga sangat pas jika Desa Jeblog menjadi role model Kampung Moderasi Beragama yang mengembangkan ekonomi dan kerukunan umat beragama,” ungkap Henry.

Diakhir acara para tokoh agama, masyarakat, dan ormas masyarakat melakukan penandatanganan surat pernyataan dukungan adanya rintisan KMB di Desa Jeblog.(wn_aj/Sua)