Klaten – Pasangan pengantin Muhammad Fajar dan Mutiara Indah melakukan tebar 500 bibit ikan di sungai depan KUA Karanganom, Senin, (28/11) dilaksanakan setelah akad nikah di aula balai Nikah dan Manasik Haji KUA setempat.
Kepala KUA Kecamatan Karanganom Muslih mengatakan, ini merupakan program Kantin Cumi (Gerakan Pengantin Cinta Bumi) yang menjadi salah satu inovasi dari KUA Karanganom.
“Program yang dilaunching pada tanggal 27 Januari 2022 masih eksis hingga saat ini. Calon pengantin (catin) yang ijab kabul di KUA, maka mereka akan menebar bibit ikan di sungai depan KUA,” tandasnya.
“Program ini sebenarnya memiliki tujuan mengedukasi masyarakat agar mengembalikan fungsi sungai sebagai habitat ikan bukan untuk membuang sampah dan buang air besar,” ungkap Muslih.
Selanjutnya, program Kantin Cumi terwujud atas kerjasama KUA Karanganom dan Kecamatan Karanganom, diprakarsai Solikhah (petugas penyuluh lapangan pertanian) Kec. Karanganom.
Hal ini sejalan dengan program menyukeskan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), salah satunya adalah Open Defication Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Dalam kesempatan ini Solikhah menyaksikan langsung penebaran bibit ikan oleh pasangan Fajar dan Mutiara.
“Di sini, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa sungai tempat kehidupan ikan. Bukan untuk membuang sampah atau pun buang air besar (BAB). Sehingga ekosistem sungai terjaga dan semoga bisa bermanfaat bagi semuanya. Kegiatan pengantin tebar benih ini baru ada di Karanganom,” kata Muslih.
Ada filosofi terhadap program ini, calon pengantin diajak ikhlas terhadap aktifitas tebar bibit ikan ini karena mereka menebar tapi tidak memanennya. Selain itu, bibit ikan yang ditebar adalah bibit yang unggul. Diharapkan kelak, anak-anak yang mereka lahirkan adalah generasi yang unggul pula.
“Semoga program ini bisa memberi manfaat dan bisa dilanjutkan oleh kepala KUA penggantinya,” pungkas Muslih yang bulan depan sudah memasuki masa purna tugas.
Catin Mutiara Indah mengapresiasi gagasan yang diwujudkan KUA Karanganom, melalui tebar benih ikan, dirinya telah turut serta peduli terhadap lingkungan.
“Program ini bagus, bisa mengedukasi ke masyarakat bahwa sungai itu memang tempat hidup ikan. Jadi bukan untuk buang sampah. Saya dan suami hari ini menebar 500 benih ikan,” imbuh Indah.(mh_aj/Sua)
