Makkah — Pemerintah Arab Saudi benar-benar memberlakukan peraturan yang ketat di musim Haji Tahun 2022 ini. Setelah 2 tahun pemerintah Arab Saudi tidak menerima kedatangan jemaah haji dari luar negeri, pada 2022 ini pemerintah Arab Saudi mulai membuka masuknya jemaah haji dari luar negeri.
Ketua Kloter SOC 09, Ahmad Fahimi mengatakan, di tengah kekhawatiran terhadap merebaknya penyakit covid-19 sejumlah aturan mulai diterapkan. Salah satu aturan yang diterapkan adalah pembatasan yang ketat dari mobilitas jemaah haji. Bagi para jemaah haji luar negeri visa yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi hanyalah visa haji, bukan visa umroh atau kunjungan wisata. Untuk itu pemerintah Arab Saudi melarang jemaah haji untuk mengunjungi daerah-daerah di luar tempat yang diperuntukkan untuk jemaah haji.
Dalam ibadah haji kita mengenal adanya ibadah umroh. Ada dua jenis umroh yaitu umroh wajib yang merupakan bagian dari Haji dan umrah sunnah. Umroh wajib bagi jamaah haji Indonesia yang kebanyakan melaksanakan haji tamattu bisa mengambil miqatnya di bandara Jeddah atau ketika pesawat di atas Yalamlam untuk jemaah haji gelombang 2 yang langsung mendarat di Jeddah.Sedangkan jamaah haji gelombang 1 yang mendarat di Madinah maka miqat umroh wajibnya dilaksanakan di masjid bir Ali.
“Untuk umroh sunnah dilaksanakan ketika jamaah haji sudah berada di Makkah. Mereka tetap harus mengambil miqat. Secara syariat ada beberapa miqat yang diperbolehkan yaitu Tan’im, hudaibiyah dan Ji’ronah. Di musim Haji tahun ini jemaah haji yang sudah berada di Makkah tidak boleh mengambil miqat selain di Tan’im oleh pemerintah Arab Saudi,” terang Fahimi.
“Beberapa hari yang lalu ada 13 jamaah haji Indonesia yang mengambil miqat di sekitar hudaibiyah, terpaksa harus berurusan dengan kepolisian ketika dicek poin. Walaupun pada akhirnya jemaah haji tersebut tetap diperbolehkan, tetapi diberi peringatan keras bawah miqot di hudaibiyah dan Ji’ronah tidak diperbolehkan,” lanjut Fahimi Jumat (29/6).
Pihak Daker melalui masing-masing Kepala sektor yang diteruskan kepada ketua kloter mengimbau jemaah untuk mematuhi larangan ini.
Untuk mencapai tan’im tidaklah sulit bahkan bisa dibilang sangat mudah. Banyak sekali angkutan yang siap mengantar jamaah dari depan hotelnya masing-masing menuju ke Tan’im, lalu langsung diantar ke Masjidil Haram.
Untuk ongkos dari daerah Jawa menuju ke Tan’im adalah 5 riyal, sedangkan dari tan’im menuju ke Masjidil Haram juga 5 riyal. “Setibanya di masjid tan’im jamaah akan melaksanakan salat tahiyatul masjid dan juga salat Sunnah umroh, kemudian berniat umroh dan sudah harus berpakaian ihram,” terang Fahimi.
Di atas mobil angkutan yang menuju ke Masjidil Haram jamaah kemudian akan melantunkan bacaan talbiyah secara bersama-sama. Sesampainya di Masjidil Haram para jamaah yang berpakaian ihram akan diarahkan langsung menuju pintu masuk yang berbeda oleh para Askar. Bagi jemaah yang berpakaian ihram akan diarahkan di lantai dasar tempat tawaf. Sedangkan bagi jamaah yang tidak berpakaian ihram akan diarahkan menuju lantai atas.
“Waktu yang paling nyaman untuk melaksanakan ibadah umroh adalah di waktu dini hari. Jemaah bisa berangkat sekitar pukul 02.30 WAS menuju ke Tan’im. Dan prosesi umroh mulai tawaf sa’i hingga tahallul dengan diselingi salat subuh berjamaah di lantai dasar Ka’bah akan berakhir pukul 06.00 WAS,” pungkas Fahimi.
Makkah, 29 Juni 2022
Kontributor : Ahmad Fahimi
Editor : Shofatus Shodiqoh/Surifah
@fahimi_afa