Usai Pandemi, MAN 2 Rembang Kembali Gelar Pengajian Rutin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

MAN 2 Rembang – Pengajian rutin Keluarga Besar MAN 2 Rembang kembali digelar. Kegiatan ini sempat berhenti beberapa waktu akibat pandemi Covid-19 yang melanda selama kurang lebih tiga tahun ini. Pengajian digelar sebagai ajang untuk bersilaturahim, mempererat persaudaraan sekaligus mendapatkan siraman rohani.

Pengajian pertama pasca pandemi dilaksanakan pada bulan September 2022 lalu di kediaman K.H. Nur Khozin. Pada kesempatan kedua ini diselenggarakan pada hari Ahad 12 Februari 2023 yang bertempat di kediaman Rahmawati Hidayah di Desa Sumberjo Rembang.

Acara pengajian diikuti oleh seluruh keluarga besar MAN 2 Rembang yang beberapa diantaranya turut membawa keluarga. Kurang lebih pukul 10.00 acara pengajian dimulai. Selanjutnya pembacaan Surat Yasin dan Tahlil secara bersama-sama.

Hadi Priyanto selaku tuan rumah saat memberikan sambutan mengucapkan selamat datang kepada hadirin yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti pengajian. Tidak lupa mengucapkan mohon maaf jika ada kekurangan dalam menyambut.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Rembang H. Kasnawi mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan pengajian rutin setelah sempat vakum cukup lama. Ia berharap nantinya kegiatan semacam ini akan terus berlangsung.

Kasnawi pada kesempatan tersebut juga mengingatkan kepada para guru untuk tidak bosan-bosannya terus memantau segala aktivitas para siswa.

“Mari kita wujudkan kepedulian kita terhadap anak-anak kita. Apalagi kita punya program GPS atau Gerakan Peduli Siswa,” ujar Kasnawi.

Acara inti terakhir yaitu mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh K.H. Athoillah Muslim. Ia merupakan mantan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Rembang yang sekarang menjadi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang.

Mauidoh Hasanah oleh K.H. Atho’illah Muslim

Athoillah dalam ceramahnya mengajak kepada guru-guru di MAN 2 Rembang untuk mengerahkan segala sesuatu untuk kepentingan siswa yang disertai dengan ikhlas dan tulus li mardhotillah.

Menurutnya ilmu yang manfaat tidak bisa lepas di dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebuah majelis talim seperti di madrasah hendaknya dicukupi dengan adanya guru yang profesional, kompeten dan hebat.

“Guru yang hebat akan mengantarkan murid dan ilmu yang manfaat. Satu huruf akan diganjar dengan pahala setara 10 kebaikan. Pahala tersebut akan terus mengalir karena ilmu yang diberikan adalah ilmu yang manfaat,” sambung Athoillah.

Ia berpesan jadilah guru yang hebat yang punya kontribusi luar biasa bagi siswa dan lembaga. MAN 2 Rembang akan menjadi yang diharapkan karena adanya support dari guru yang hebat. Setelah selesai mauidhoh hasanah dan ditutup doa, kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah. -huda/iq/rf