Operator Data Jangan Memanfaatkan Celah Aplikasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – SIMPATIKA yang berbasis Sistem Transaksi Real Time Online dan Self Services Technology ini dinilai sangat stretegis untuk memperoleh Data PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang valid dengan pola verifikasi dan validasi berjenjang melalui admin/operator yang ditetapkan oleh Pimpinan Satker/PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian) di tingkat Kanwil Provinsi, Kankemenag Kota/Kabupaten, Madrasah sampai kepada end user (PTK yang bersangkutan).

SIMPATIKA hadir untuk membangun kebijakan/regulasi berbasis data yang akurat, up to date dan akuntabel. Dalam implementasinya, SIMPATIKA akan senantiasa bersinergi sekaligus sebagai supporting partner dengan sistem EMIS. Dalam rangka mewujudkan data yang valid tersebut Kankemenag Sragen mengadakan diskusi yang diikuti 110 operator data dari MI sampai MA pada Jumat (31/03) di aula setempat.

Diskusi ini membahas berbagai persoalan berkenaan dengan simpatika. Diskusi yang dipimpin oleh salah satu ASN Seksi Pendidikan Madrasah, Fajar Yogatama ini menekankan pentingnya kevalidan data, karena Simpatika ini sebagai salah satu dasar pencairan tunjangan profesi.

“Semua data harus valid dan menaati regulasi yang dikeluarkan dirjen pendis” kata Yoga. Operator hendaknya menjaga integritasnya. “Jangan mengakali celah aplikasi untuk membuat data menjadi valid” sambungnya.

Dalam pelaksanaannya seringkali operator data di tingkat madrasah banyak mengalami kendala  baik teknis maupun data, untuk itu diperlukan dukungan dari madrasah maupun para pendidik agar data yang tersaji benar benar valid.

Pada kesempatan itu pula, para operator data sepakat membentuk forum koordinator operator data baik yang mengelola Simpatika maupun EMIS. Forum ini digunakan sebagai tempat untuk saling sharing dan belajar antar sesama operator. Terpilih sebagai ketua Catur Budi Santoso, operator data MTsM 3 Masaran. (Ira1/Wul)