081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Semangat Hari Santri Suntikkan Energi Patriotisme Kepada Generasi Sekarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen-Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim Asyari pada tanggal 22 Oktober 1945. Demikian diutarakan Kakankemenag Sragen, H. Hanif Hanani di Aula Kankemenag Sragen saat membuka kegiatan dan memberikan motivasi kepada para santri pada acara Khataman Quran dalam rangka Hari Santri Nasional di aula setempat, Senin (22/10).

“Kita mesti bersyukur bahwa pemerintah begitu memperhatikan peran pesantren/santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran yang diapresiasi pemerintah dengan menjadikan tanggal saat resolusi jihad KH. Hasyim Asyari menjadi Hari Santri Nasional” kata Hanif.

“Resolusi tersebut berhasil memberi energi dan semangat patriotisme yang sangat dahsyat kepada umat Islam pada saat itu, dan ini perlu disuntikkan kepada kita melalui peringatan, sehingga juga menambah energi patriotisme” tambah Kakankemenag.yang didampingi Kasi PD Pontren pada acara itu.

Hari Santri yang telah ditetapkan sebagai salah satu hari nasional sejak tahun 2015 selain sebagai apresiasi terhadap perjuangan para santri dan kalangan pesantren, juga diharapkan mampu meningkatkan peran dan posisi santri dalam pembangunan saat ini.

Sementara itu Kasi PD Pontren, H. Ulin Nur Hafsun menyampaikan bahwa pada tahun 2018 ini Kankemenag Sragen mengadakan rangkaian memeriahkan Hari Santri Nasional secara sederhana namun juga penuh makna.

“Tahun ini peringatan Hari Santri di Kankemenag Sragen lebih meriah lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini kami undang perwakilan santri dari beberapa pondok di Sragen, sehingga selain diikuti para ASN juga diikuti santri dan ustadz,” jelasnya.

“Setelah upacara, para santri yang didampingi ustadz kami minta untuk khataman quran. Teknis khatamannya adalah dengan membagi 30 juz quran kepada 30 santri yang hadir, jadi setiap santri membaca 1 juz, sehingga sekita 1 jam bisa dikhatamkan,” tambahnya.

Ulin Nur Hafsun juga menyampaikan bahwa beliau berharap pada tahun yang akan datang akan melaksanakan kegiatan yang lebih meriah lagi dengan mengundang beberapa ormas Islam yang ada di Sragen, terutama yang memiliki pondok pesantren, sehingga Hari Santri Nasional tersebut akan semakin dimiliki oleh seluruh masyarakat. (ira/rf)