CAT IPMB, Ukur Profesionalisme dan Moderasi Beragama ASN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Secara serentak dan perdana, Kementerian Agama RI melaksanakan Computer Assisted Test (CAT) Indeks Profesional dan Moderasi Beragama (IPMB) program Moderasi Beragama bagi seluruh ASN dibawah naungannya, Selasa, (27/12).

Tes CAT dibuka langsung oleh Sekjen Kemenag RI (Kemenag) Nizar Ali. Dalam sambutannya mewakili Menteri Agama Yaqut Qolil Qoumas, Nizar menegaskan bahwa pelaksanaan tes indek profesionalisme ASN di bawah naungan Kemenag bertujuan untuk penguatan ASN dalam profesionalisme dan moderasi beragama.

Selanjutnya terkait dengan teknis pelaksanaan CAT IPMB, dilaksanakan berbasis lokasi tingkat Kabupaten/Kota. Di Kabupaten Klaten, melalui Unit Kepegawaian (UP), pelaksanaan tes CAT IPMB di pusatkan tilok MTs Negeri 1 Klaten.

Kasubbag TU Kemenag Klaten Riv Rozi sekaligus Ketua Panitia CAT IPMB mengatakan, secara keseluruhan peserta yang mendaftar di Tilok MTs Negeri 1 Klaten sebanyak 895 peserta, dan kami bagi menjadi 4 sesi dan masing-masing sesi terbagi menjadi 8 ruang. Alhamdulillah pelaksanaan sudah selesai dan berjalan dengan lancar.

Selanjutnya, ada 4 point yang diukur melalui CAT IPMB yaitu indeks profesionalitas, pemahaman (kognisi) profesionalisme, sikap (efeksi) profesionaisme dan moderasi beragama.

Pelaksanaan CAT dimonitoring langsung oleh Kakan.Kemenag Kab. Klaten, Hariyadi. Disela peninjauannya Hariyadi menyampaikan, ASN Kemenag harus menjadi pelopor utama dalam pelaksanaan moderasi beragama untuk menghilangkan ekremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), yang mengakibatkan retaknya hubungan antar umat beragama,

“CAT IPMB ini diharapkan bisa memberikan hasil yang terukur dalam menilai dan memetakan para ASN dalam profesionalisme dan moderasinya, sehingga ASN bisa menjadi agent of change dalam memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat dan umat,” kata Hariyadi.

Digaungkannya moderasi beragama oleh Kemenag, harus diimplementasikan oleh ASN Kemenag. Menjadi moderat adalah kunci penting dalam menciptakan keharmonisan di Indonesia yang majemuk. Cara pandang yang moderat juga bisa mengokohkan kita untuk terus menghargai perbedaan, toleran dan anti kekerasan, imbuhnya.(sm_aj/Sua)