081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Jelang Tahun Pelajaran Baru, Bekali Guru MA Dengan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Demak – Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.

Demikian kata Kepala Kantor Kemenag Demak, Ahmad Muhtadi, menyitir sebuah ungkapan Ali bin Abi Thalib yang sangat fenomenal mengenai pendidikan anak pada kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh MA Negeri Demak di ruang pertemuan lantai dua, Selasa (12/07).

Workshop ini diselenggarakan dalam rangka untuk membekali para guru dan tenaga kependidikan MAN Demak serta Kepala MA yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MAN Demak, tentang Kurikulum Merdeka serta implementasinya pada madrasah. Untuk itu  panitia menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Kepala Kankemenag Demak dan Kepala SMA Negeri 1 Karangtengah, Siti Asiyah. 

Sebagai nara sumber pertama, Ahmad Muhtadi  menyampaikan materi tentang Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Di awal pemaparannya ia menyitir sebuah ungkapan dalam bahasa arab dari Sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib. Yang artinya,” Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.”

Muhtadi berpendapat, bahwa kemajuan teknologi dan perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi, termasuk dalam hal mendidik anak. Karena ilmu itu bersifat dinamis dan selalu berkembang. “Sehingga kurikulumpun harus menyesuaikan dengan kondisi yang akan dihadapi di masa kini atau masa yang akan datang,” ungkapnya.

Menurut penjelasannya, bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah mengacu pada Keputusan Menteri Agama No. 347 tahun 2022. Yaitu  kurikulum yang disederhanakan dan bersifat fleksibel sehingga selaras dengan semangat kemandirian madrasah.

 “Pada kurikulum ini, madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran dan konteks lokal.  Implementasinya diadabtasikan dengan pengembangan kekhasan nilai-nilai madrasah dan kebutuhan pembelajaran Nampak para peserta workshop begitu fokus memperhtikan penjelasan demi penjelasan yang disampaikan oleh narasumber. Tentu ini tak lepas dari keinginan mereka untuk  memahami kurikulum baru ini. Lebih-lebih di tahun ajaran 2022/2023 ini akan mulai,”tuturny.(msr/rf).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content