Afief Mundzir, Hormat terhadap Guru dan Orang Tua adalah Kunci Tuk Meraih Kesuksesan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Kepala Kantor Kemenag Demak, M. Afief Mundzir menyampaikan  tentang kunci sukses guna menggapai mimpi serta asa kepada para siswa kelas IX MTs Negeri 1 Demak dalam acara muwadda’ah, Selasa (13/06).

MTs Negeri 1 Demak pagi itu menggelar acara wisuda. Acara yang bertajuk Muwadda’ah itu digelar di halam madrasah diikuti tak kurang dari 290 siswa-siswi kelas IX . Dengan didampingi orang tua/wali masing-masing mereka nampak duduk memadati halaman madrasah, tempat di mana mereka biasa melakukan upacara bendera ataupun kegiatan olah raga.

Adalah Asroni, selaku Kepala Madrasah, pagi itu ia nampak begitu bahagia. Lebih-lebih acara yang ia gelar dihadiri secara pribadi oleh Kepala Kemenag Demak, Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengawas Madrasah, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, setelah mengucapkan selamat kepada para wisudawan, Kepala Kantor juga menyampaikan apresiasinya atas jerih payah para orang tua yang telah menghantarkan putra-putrinya hingga titik itu. “Selamat, karena panjenengan telah mampu mendampingi putra-putrinya hingga sampai titian hari ini. Lanjutkan hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ajaknya. “Pilih madrasah yang betul-betul akan mampu meneruskan potensi yang dimiliki putra-putri panjenengan,” tambahnya.

Tak lupa, di momen yang membahagiakan itu Afief Mundzir juga berpesan kepada para wisudawan. “Saya pesan kepada anak-anakku sekalian, agar mimpi dan cita-cita kalian bisa tercapai maka ada dua sarat yang harus kalian dipenuhi. Pertama, hormati gurumu dimanapun sampai kapanpun. Kedua, hormati kedua orang tuamu apapun profesinya, karena merekalah sesungguhnya yang membuka langit mendoakan kalian agar menjadi anak yang sukses,” pesannya.

Sementara itu, sebagai sebuah Madrasah Tsanawiyah yang pertama kali berstatus negeri dan memiliki kelas unggulan boarding school kelas tahfidz serta memiliki segudang prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan regional, maka tak ayal bila animo masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikannya di madrasah ini begitu membludak.

“Lebih dari 500 anak yang telah mendaftar di madrasah kami. Namun,  karena keterbatasan jumlah ruang kelas yang kami miliki sehingga kami hanya bisa menerima 326 calon siswa baru,” lapor Asroni dalam sambutan sebelumnya.(msr/rf).